PREDIKSI PENURUNAN TANAH AKIBAT LIKUEFAKSI DI KECAMATAN SINGARAN PATI KOTA BENGKULU

Bengkulu merupakan daerah rawan gempa. Salah satu bencana alam yang
timbul akibat gempa bumi yaitu likuefaksi. Likuefaksi merupakan proses
dimana tanah menjadi bersifat cair akibat beban siklik seperti gempa bumi.
Likuefaksi menjadi salah satu faktor penyebab penurunan tanah yang dapat
merusak segala sesuatu diatasnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kondisi perlapisan tanah, mengetahui kedalaman muka air
tanah, serta menganalisis potensi terjadinya likuefaksi dan penurunan tanah di
Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. HVSR (Horizontal - Vertical
Spectral Ratio) merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui
kecepatan gelombang geser (Vs) dan kedalaman batuan dasar pada profil
perlapisan tanah. Data yang digunakan dalam melakukan inversi HVSR berupa
data mikrotremor. Analisis likuefaksi beserta penurunan tanah dilakukan
setelah mendapatkan nilai Vs serta profil perlapisan tanah tersebut, yang mana
analisis dilakukan menggunakan metode numerik menggunakan software
dengan basis metode tegangan efektif nonlinear. Parameter yang dihasilkan
dalam menganalisis likuefaksi adalah tekanan air pori dan tegangan efektif.
Daerah yang teridentifikasi mengalami likuefaksi ditentukan dari rasio tekanan
air pori (ru), faktor keamanan (FS) ,dan Probabilitas Likuefaksi (PL). Profil
perlapisan tanah dan kedalaman muka air tanah sangat berpengaruh dalam
memprediksi potensi likuefaksi. Penelitian ini menggunakan 23 titik dari data
sekunder dan 2 titik dari data primer, yang tersebar ke dalam 6 kelurahan yang
berada di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukan sebayak 36%
Kecamatan Singaran Pati berpotensi mengalami likufaksi. Kecamatan
Singaran Pati sendiri memiliki tebal lapisan pasir diantara 0,5 m – 59,49 m,
muka air tanah diantara 0,1 m – 15,7 m, dan penurunan tanah diantara 0,5 cm -
8,21 cm.
Kata-kata kunci : Bengkulu, Gempa Bumi, Likuefaksi, Penurunan Tanah,
Metode Numerik