KAJIAN PUTUSAN NOMOR: 164/PID.B/2022/PN.BGL TENTANG TINDAK PIDANA PEMALSUAN REKENING NASABAH BANK DI KOTA BENGKULU

Akibat pemalsuan dokumen nasabah bank oleh para terdakwa telah Pihak PT. Bank
BRI mengalami kerugian sebesar Rp 2,9 miliar, secara yuridis bahwa pemalsuan rekening
nasabah bank merupakan suatu bentuk tindak pidana pemalsuan dokumen yang diatur Pasal
263 sampai Pasal 276 KUHP dengan hukuman penjara selama-lamanya enam tahun, namun
oleh hakim pengadilan negeri terhadap para terdakwa dijatuhkan sanksi lebih ringan dari
tuntutan jaksa. Metode penelitian pada kajian putusan bersifat normatif, yakni mengkaji
norma-norma hukum dalam putusan yang akan dikaji. Pendekatan penelitian yang digunakan
dalam kajian putusan perkara Nomor: 164/Pid.B/2022/PN.Bgl tentang tindak pidana
pemalsuan rekening nasabah bank berdasarkan, pertama Peraturan Perundang-Undangan,
artinya norma-norma hukum yang berada di dalamnya terkait antara satu dan dengan yang
lain secara logis dan mampu menampung permasalahan hukum yang ada. Dan kedua
Pendekatan kasus di dalam memperoleh penormaan suatu aturan hukum di dalam praktik
hukum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Dasar pertimbangan hakim dalam putusan
nomor : 164/Pid.B/2022/PN.Bgl tentang tindak pidana pemalsuan rekening nasabah bank di
Kota Bengkulu yaitu; bahwa berdasarkan fakta hukum dan alat bukti dipersidangan serta
unsur-unsur dari Pasal 263 Ayat 2 KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana telah
terpenuhi. (2). Putusan nomor: 164/Pid.B/2022/PN.Bgl tentang tindak pidana pemalsuan
rekening nasabah bank di Kota Bengkulu ini belum memenuhi aspek keadilan, kemanfaatan,
dan kepastian hukum, berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan majelis hakim
memutus sanksi pidana penjara lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum terhadap
para terdakwa tindak pidana pemalsuan rekening nasabah bank.
Kata kunci; Kajian Putusan, Tindak Pidana Pemalsuan Rekening Nasabah Bank .