PENGARUH BESARAN AKRUAL, UKURAN PERUSAHAAN, VOLATILITAS ARUS KAS, DAN VOLATILITAS PENJUALAN TERHADAP PERSISTENSI LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate Sub Sektor Hotel, Restoran, Dan Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh besaran akrual, Ukuran
Perusahaan, Volatilitas Penjualan, Volatilitas Arus Kas terhadap persistensi laba.
Pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan adalah dengan tehnik purposive sampling pada perusahaan go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018 - 2020 yang terdiri dari
18 perusahaanya dengan laporan triwulan.
Dengan jumlah sampel sebanyak 216 observasi. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linier berganda dengan alat bantu Eviews. Hasil penelitian
analisis regresi linier berganda menyatakan bahwa variabel besaran akrual
berpengaruh terhadap persistensi laba, sedangkan ukuran perusahaan, volatilitas arus
kas, volatilitas penjualan tidak berpengaruh terhadap persistensi laba. Dengan
memiliki R2 sebesar 0,4097 atau 40,97% sedangkan sisanya sebesar 59,03%
dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan tambahan bukti dalam
menjelaskan teori sinyal terkait besaran akrual terhadap persistensi laba bahwa
besaran akrual yang dapat mempengaruhi persistensi laba. Dan untuk para investor
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Keterbatasan Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang mungkin
menimbulkan gangguan terhadap hasil penelitan yaitu adanya keteria yang
menyebabkan jumlah sampel menjadi terbatas salah satunya ada perusahaan belum
Melakukan IPO untuk memperoleh modal tambahan melalui investasi dari
masyarakat sehinnga ini menjadi keterbatasan dalam mengambil sampel menjadi
terbatas.
Sampel yang digunakan dibatasi hanya pada perusahaan sub sektor
perhotelan, pariwasata, dan restoran yang terdaftar di BEI. Sehingga hasil dari
penelitian ini tidak dapat digeneralisasi pada perusahaan lainnya di luar kelompok
perusahaan perhotelan, pariwasata, dan restoran di Indonesia. Keterbatansan lainya
terletak pada tahun penelitan yang ditetapkan sehingga belum mendapatkan hasil
yang berimpact dalam jangka panjang untuk mengambil keputusan ekonomi atau
investasi.