PEMETAAN POTENSI KERENTANAN LIKUEFAKSI DAN PENURUNAN TANAH AKIBAT LIKUEFAKSI DENGAN METODE NUMERIK DI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU

Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu memiliki tanah yang
didominasi tanah berlapisan pasir sehingga diindikasi potensi likuefaksi
terjadi pada kecamatan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana kondisi muka air tanah serta sebaran likuefaksi dan penurunan
tanah akibat fenomena likuefaksi di kecamatan ini. Penelitian menggunakan
32 titik data hasil pengukuran mikrotermor terdiri dari 2 titik data primer dan
30 titik data sekunder tersebar di Kecamatan Muara Bangkahulu. Sebaran
muka air tanah diperoleh dengan metode pengukuran langsung dengan
menggunakan alat ukur dilapangan. Metode HVSR digunakan untuk
mengetahui kecepatan gelombang geser (Vs) dan kedalaman batuan dasar
pada profil perlapisan tanah yang dianalisis menggunaan inversi HV-Inv.
Profil perlapisan yang diperoleh kemudian dilakukan analisis menggunakan
metode numerik untuk mengidentifikasi potensi likuefaksi dan penurunan
tanah dengan melakukan pemodelan tanah dan perambatan gelombang gempa.
Proses analisis yang dilakukan, digunakan data gelombang gempa Bengkulu
tahun 2007 dengan kekuatan gempa 8,6Mw (Mase 2017) dan Profil perlapisan
tanah dan batuan Kecamatan Muara Bangkahulu (Viani 2021). Hasil
penelitian ditemukan kondisi sebaran kedalaman muka air tanah yang
bervariasi dengan rentang kedalaman dari 0,11m - 9,70m. Perlapisan tanah di
Kecamatan Muara Bangkahulu ditemukan lapisan tanah lempung ketebalan
dari 0,11m sampai 58,09m dan lapisan pasir mulai dari 0,12m sampai 67,16m.
Ketebalan pasir yang terdampak likuefaksi berkisaran dari 1,00m – 9,00m.
Analisis penurunan tanah akibat likuefaksi diperoleh besaran penurunan
berkisaran 0,003cm hingga 6,36cm
Kata Kunci : Likuefaksi, Muka Air Tanah, Penurunan Tanah, Gempa Bumi