ANALISIS AREA BAHAYA BANJIR PADA SUB DAS BENGKULU HILIR MENGGUNAKAN KONSEP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Sub DAS Bengkulu Hilir memiliki topografi yang relatif datar, dengan
ketinggian sebagian wilayah yang terkena dampak banjir relatif sama dengan
ketinggian permukaan laut.Wilayah terdampak banjir daerah Bengkulu
merupakan daerah tangkapan air yang berbentuk segitiga sehingga memang
rawan mengalami banjir limpasan. Kejadian banjir menimbulkan kerusakan
disepanjang daerah aliran sungai, debit sungai yang meluap menggenangi
pemukiman dan infrastruktur yang dipergunakan sehari - hari dalam aktifitas
manusia. Pemetaan banjir berguna untuk memberikan peringatan dini, sehingga
dapat diketahui dimana lokasi banjir dan tingkat kerentanannya.Penelitian
dilakukan dengan menganalisis debit banjir DAS Bengkulu Hilir menggunakan
metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) ITB 1. Debit banjir yang didapatkan
kemudian dimodelkan dengan aplikasi HEC-RAS 5.0.7 berbasis ras
mapper.Hasil analisis hidrologi dengan menggunakan metode Hidrograf Satuan
Sintetis ITB 1 pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengkulu Hilir didapatkan
nilai debit puncak (Qt) berdasarkan periode ulang 2 tahun sebesar 664,28
m3/detik, periode ulang 5 tahun sebesar 825,40 m3/detik, periode ulang 10
tahun sebesar 902,63 m3/detik, periode ulang 25 tahun sebesar 987,98 m3/detik
dan periode ulang 50 tahun sebesar 1.020,63 m3/detik. Wilayah yang tergenang
banjir di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengkulu Hilir dengan luasan
terkecil berada pada periode ulang 2 tahun dengan kalkulasi wilayah yang
terendam meliputi 9 Kecamatan,Ketinggian genangan banjir terkecil terjadi
pada periode ulang 2 tahun dengan prediksi sebaran yaitu ketinggian 0-1 m
seluas 524,56 hektare, ketinggian 1-2 m seluas 553,12 hektare, ketinggian 2-3
m seluas 441,74 hektare, ketinggian 3-4 m seluas 236,85 hektare, ketinggian 4-
5 m seluas 123,99 hektare dan ketinggian lebih dari 5 m seluas 225,15
hektare.Kesimpulan dari penelitian ini ialah berdasarkan hasil analisis
penelitian ini sudah bisa menganalisa pengukuran curah hujan, perhitungan
debit puncak serta menganalisis prediksi wilayah genangan banjir.
Kata Kunci : Banjir, Pemetaan Banjir, Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) ITB 1