HAK PENGELOLAAN KEMBALI MASYARAKAT ADAT DESA JENGGALU TERHADAP LAHAN EKSHAKGUNAUSAHAPTAGRIANDALAS DIKECAMATANSUKARAJA KABUPATEN SELUMA

Penelitian ini membahas konflik pengelolaan lahan eks Hak Guna
Usaha (HGU) oleh PT Agri Andalas di Desa Jenggalu, Kecamatan
Sukaraja Kabupaten Seluma. Setelah masa HGU berakhir, lahan tersebut
seharusnya kembali menjadi tanah yang dikuasai negara atau tanah hak
pengelolaan. Namun, PT Agri Andalas tetap menguasai lahan secara
sepihak dengan dasar yang memicu konflik dengan masyarakat adat
setempat, masa prioritas yang dilakukan penggarapan sepihak
merupakan salah satu faktor dasar dari pihak PT Agri Andalas tidak
memperbolehkan masyarakat adat menggarap lahan. Masyarakat adat
Desa Jenggalu, yang sebelumnya bekerja sama dengan PT Agri Andalas,
merasa dirugikan karena tidak dapat mengakses kembali lahan mereka
setelah masa HGU berakhir, Hal ini menunjukkan pentingnya
pengakuan terhadap eksistensi dan melindungi hak –hak masyarakat adat
oleh pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum
empiris. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis
empiris dengan sumber data yang digunakan berupa data primer yang
berasal dari wawancara dan kuesioner, serta data sekunder dari studi
kepustakaan. Upaya masyarakat adat Desa Jenggalu untuk mendapatkan
kembali hak pengelolaan tanah dengan menggunakan metode non�litigasi dan negosiasi agar dapat menghasilkan solusi yang
menguntungkan, dan penyelesaian litigasi untuk mendapatkan keadilan
dan kepastian hukum.
Kata Kunci : Pengelolaan Lahan Eks HGU, PT.Agri Andalas,
Masyarkat adat Desa Jenggalu, Penyelesaian secara Litigasi dan Non�Litigasi