ANALISIS PENGARUH DANA DESA, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN TENAGA KERJA TERHADAPAT PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN DI PROVINSI BENGKULU

Pandemi Covid-19 telah membawa dampak multisektoral di Indonesia,
salah satu dampaknya adalah menurunnya porsi belanja fungsi pemerintah daerah
di Indonesia akibat adanya refocusing dan rebalancing anggaran belanja
pemerintah. Penurunan porsi belanja tersebut mengakibatkan pemerintah daerah
harus memilah programnya yang menjadi prioritas. Tidak hanya itu, dari data BPS
diketahui bahwa terjadi pelambatan dan penurunan terhadap komponen Indeks
Pembangunan Manusia di Indonesia pada tahun 2020 dibandingkan pada tahun
2019. Terjadinya penurunan tersebut diakibatkan oleh situasi pandemi yang
menyerang berbagai sektor, terutama Kesehatan dan perekonomian. Meskipun
terdapat belanja yang turun, namun tidak semua provinsi mengalaminya ada
beberapa provinsi yang mengalami kenaikan di belanjanya.
Terjadinya pandemi mengharuskan pemerintah daerah yang belanjanya
berkurang, namun harus menjaga kesejahteraan masyarakatnya. Maka dari itu
perlu diukur bagaimana pemerintah daerah mengalokasikan belanjanya apakah
sudah berjalan efisien atau tidak. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui
bagaimana efisiensi relatif penggunaan belanja pemerintah daerah pada saat
sebelum dan saat terjadi pandemi Covid-19.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan Variable
Return to Scale dan model efisiensi Output Oriented. Data yang digunakan
merupakan data sekunder yang didapatkkan dari Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan dan Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS). Input yang digunakan
terdiri dari empat jenis belanja, yaitu belanja per kapita ekonomi, kesehatan,
pendidikan, dan perlindungan sosial. Output yang digunakan adalah tiga
komponen dalam indeks pembangunan manusia, yakni umur harapan hidup, rata�rata lama sekolah, dan pengeluaran riil per kapita.
Hasil penelitian ini menunjukkan skor efisiensi rata-rata 34 provinsi di
Indonesia pada saat sebelum pandemi Covid-19 (2019) adalah 0.946 dan pada
pada saat pandemi Covid-19 (2020) sebesar 0.946. Terdapat 7 provinsi yang
konsisten relatif efisien pada tahun 2019 yang terdiri dari Provinsi Banten, DI
Yogyakarta DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, dan
Sumatera Utara. Sementara itu pada tahun 2020 hanya 6 provinsi yang relatif
efisien yang terdiri dari Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Sumatera Utara.
Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah provinsi yang inefisien
dapat mengikuti program daerah yang sudah relatif efisien, pemerintah daerah
juga dapat meningkatkan beberapa komponen IPM yang perlu ditingkatkan agar
mencapai tingkat yang menunjukkan efisien. Tidak hanya itu, pemerintah daerah
viii
ix
yang sudah efisien juga harus meningkatkan kualitas program dan pelayanan agar
dapat tetap efisien.
Kata kunci: Efisiensi, Belanja pemerintah, IPM, Umur Harapan Hidup, Rata-rata
lama sekolah, Pengeluaran riil per kapita, DEA