STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA EDUKASI KOPI PADA INDUSTRI KOPI KHATULISTIWA DI DESA TUGU REJO KECAMATAN KABAWETAN

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi faktor
internal dan eksternal yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada wisata edukasi
kopi Khatulistiwa di Desa Tugu Rejo, Kecamatan Kabawetan. 2) Untuk mengidentfikasi
strategi prioritas pengembangan wisata edukasi kopi Khatulistiwa di Desa Tugu Rejo,
Kecamatan Kabawetan.
Penelitian dilaksanakan pada Industri Kopi Khatulistiwa di Desa Tugu Rejo
Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang dimana penentuan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja (purposive). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November hingga
Desember 2023. Penentuan responden pengelola agrowisata “Wisata Edukasi Kopi”, aparat
pemerintah dan akademisi digunakan teknik Purpossive Sampling. diperoleh responden
penelitian sejumlah 7 responden yaitu 3 orang pengelola Kopi Khatulistiwa, 2 orang dari Dinas
Pariwisata Kabupaten Kepahiang, dan 2 orang dosen dari Sosial Ekonomi Pertanian dan
Budidaya Tanaman Universitas Bengkulu. Sedangkan penentuan responden dari wisatawan
menggunakan teknik simple random Sampling dikarenakan jumlah populasi belum diketahui
sehingga jumlah responden wisatawan sebanyak 10 orang.
Hasil penelitian berdasarkan diagram SWOT menunjukkan bahwa kondisi wisata
edukasi kopi khatulistiwa berada di Kuadran I yaitu perusahaan yang memiliki kekuatan dan
peluang (SO) situasi yang menguntungkan. Berdasarkan analisis matriks SWOT didapatkan 6
alternatif strategi sebagai berikut : 1. Meningkatkan kapasitas produksi dan promosi wisata
edukasi kopi. 2.Meningkatkan kualitas pelayanan edukasi kopi dan proses produksi dengan
bahan baku berkualitas.3. Mengoptimalkan promosi dan pemasaran produk dengan memperluas
jangkauan pasar. 4. Menjalin kerjasama dengan lembaga/industri terkait dalam pengembangan
agrowisata.5. Inovasi dan diversifikasi produk 6. Peningkatan kualitas manajemen agrowisata
dengan mengakses program-program pembinaan dari pemerintah.
Selanjutkan didapatkan strategi prioritas pengembangan wisata edukasi kopi
khatulistiwa menggunakan analisis QSPM yaitu meningkatkan kapasitas produksi kopi dan
promosi wisata edukasi kopi. dengan Strategi tersebut mendapatkan nilai TAS tertinggi yaitu
3,31.
Kata Kunci : Faktor Strategis, Strategi Pengembangan, SWOT, QSPM