PENYELESAIAN PELANGGARAN ADAT HAMIL DI LUAR NIKAH (KAHOBA’KARAH) DI KECAMATAN ENGGANO KABUPATEN BENGKULU UTARA

Hukum adat adalah hukum yang mengatur tingkah laku manusia dalam
hubungan satu sama lain. Pelanggaran adat yang biasanya terjadi dikarenakan ada
ketidaksepakatan tentang apa yang telah disepakati bersama. Salah satu contoh
pelanggaran adat yang terjadi di Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara
yaitu Kahoba’karah. Kahoba’karah merupakan istilah dalam bahasa Enggano yang
berarti orang yang terlibat kesalahan dan digunakan untuk merujuk ke kasus hamil
di luar nikah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan penyelesaian pelanggaran adat hamil di luar nikah
(kahoba’karah) beserta faktor yang menghambat dalam penyelessaian pelanggaran
tersebut. Metode penelitian hukum empiris menggunakan data primer dan sekunder
serta dianalisis secara kualitatif. Adapun alur penyelesaiannya yaitu tahapan
Pengakuan dan tahapan Upacara Adat. Adapun faktor yang menghambat dalam
proses penyelesaian pelanggaran adat hamil di luar nikah (kahoba’karah) di
Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara yaitu pelaku merasa malu karena
perbuatannya, perbedaan agama, dan keterbatasan biaya. Kesimpulan dalam
penyelesaian pelanggaran adat hamil di luar nikah (kahoba’karah) yaitu terdapat
dua tahapan yang harus dilakukan. Pada penyelesaian pelanggaran adat tersebut
ditemukan beberapa faktor yang menjadi penghambat. Saran untuk Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara agar dapat segera membuat dan mengesahkan Peraturan
Daerah Bengkulu Utara terkait Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum
Adat Enggano dan untuk masyarakat harus tetap patuh terhadap nilai-nilai norma
yang berkembang di masyarakat Enggano.
Kata Kunci : Penyelesaian, Pelanggaran, Adat, Kahoba’karah, Enggano