ANALISIS RANTAI TATANIAGA PISANG KEPOK (MUSA ACUMINATA BALBISIANA) DI KECAMATAN ENGGANO KABUPATEN BENGKULU UTARA

Pisang Kepok adalah komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Bengkulu
Utara, Khususnya di Pulau Enggano. Kurangnya modal yang dimiliki, belum
adanya sentuhan teknologi dalam proses produksi usahatani pisang kepok, lokasi
budidaya yang cukup jauh sehingga memerlukan transportasi, banyaknya lembaga
pemasaran yang terlibat, tingginya margin pemasaran serta fluktuasi nilai jual
dapat mengakibatkan penghasilan petani pisang kepok menjadi tidak stabil.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis rantai tataniaga pisang kepok di
Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Data yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
Accidental sampling dimana teknik ini merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
cocok dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti. Penentuan responden
lembaga pemasaran menggunakan sampling jenuh (sensus), diperoleh 5 orang
pedagang pengepul, 7 orang pedagang pengecer. Sampel petani diambil secara
sengaja berjumlah 10 orang petani pisang kepok. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif, analisis Margin, Farmer Share, dan analisis Efisiensi
pemasaran.
Analisis pemasaran pisang kepok di Kecamatan Enggano terdapat dua
saluran pemasaran yaitu I (Petani–Pengecer-Konsumen) dan II (Petani-Pengepulpengecar-Konsumen) Dari kedua saluran tataniaga pisang kepok di Kecamatn
Enggano didapatkan bahwa saluran tataniaga (I) yang pada saluran I total biaya
pemasaran pedagang pengecer Rp. 481/kg, total keuntungan Rp. 2.519/kg dan
marjin Rp. 3.000/kg dengan farmer’s share sebesar 57,14% (efisien). Sedangkan
untuk saluran II biaya pemasaran pedagang pengepul Rp. 1.136/kg, dengan
keuntungan Rp. 864/kg dan marjin pemasaran Rp. 2.000/kg pada pedagang
pengecer biaya pemasaran didapat Rp. 612/kg, keuntungn Rp. 888/kg dengan
marjin pemasaran Rp. 1.500/kg dengan farmer’s share sebesar 53,33% (efisien).
Tingkat efisiensi pemasaran pisang kepok saluran I adalah 6,01% sedangkan
untuk saluran II tingkat efisiensi yang dihasilkan adalah 23,31% artinya dari
kedua saluran pemasaran tersebut sudah efisien untuk dilakukan.
Kata Kunci : Pisang Kepok, diskriptif, Margin tataniaga, Farmer Share, dan
Efisiensi Pemasaran