PENGGUNAAN QRIS DENGAN UTAUT DI KOTA BENGKULU

Sistem pembayaran mengalami inovasi dengan seiring perkembangan
teknologi, dari menggunakan uang logam dan kertas yang digunakan sebagai alat
tukar menukar barang dan jasa, sistem pembayaran berevolusi menjadi penggunaan
paper based selanjutnya menjadi non tunai atau bisa disebut uang elektronik
berkembang dengan teknologi sistem yang semakin maju membuat pengguna dan
penyedia jasa sistem pembayaran uang elektronik terus meningkat, sistem
pembayaran agar lebih mudah digunakan oleh konsumen. Meskipun belum
digunakan sebagai alat transaksi utama, uang digital elektronik berpotensi menjadi
alat pengganti uang tunai sebagai alat pembayaran, berkaitan dengan hal tersebut
pemerintah pun dengan penuh mendukung revolusi sistem pembayaran elektronik.
Bank Indonesia mengerluarkan QR Code nasional yang disebut dengan QRIS
(Quick Response Code Indonesian Standard) dengan bertujuan untuk
menyederhanakan transaksi keuangan digital elektronik. QRIS (Quick Response
Code Indonesian Standard) merupakan standar QR Code untuk pembayaran
melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile
banking, yang telah resmi diaktifkan sejak 1 Januari 2020. Penelitian ini bertujuan
untuk meguji model empiris dengan menggunakan model UTAU2 dengan
pengujian dari behavioral intention yang dipeharuhi oleh variabel performance
expectancy, effort expectancy, dan social influence, dan use behavior yang di
pengaruhi oleh variable facilitating conditions, habit, behavioral intention.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data
primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner online dengan menggunakan
google form. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan
snowball sampling sebagai metode sampling-nya dengan alasan jumlah populasi
pada penelitian ini tidak diketahui angkanya secara spesifik. Kuisioner
mendapatkan 141 responden yang telah menggunakan QRIS di Kota Bengkulu.
Kemudian data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan metode Structural
Equation Modeling dengan bantuan program PLS 3.2.9
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Performance Expectancy memiliki
pengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention yang berarti bahwa semakin
tinggi masyarakat Kota Bengkulu percaya bahwa dengan memanfaatkan
viii
ix
penggunaan QRIS akan membantu untuk meningkatkan kinjerjanya maka
masyarakat Kota Bengkulu semakin tinggi minat untuk menggunakan QRIS
seterusnya. 2) Effort Expectancy memiliki pengaruh signifikan terhadap Behavioral
Intention yang berarti bahwa semakin tinggi masyarakat Kota Bengkulu percaya
bahwa penggunaan QRIS mudah untuk untuk dipelajari dan tidak memerlukan
upaya baik tenaga dan waktu yang banyak dalam mengoperasikannya maka
semakin tinggi minat ntuk menggunakan QRIS seterusnya. 3) Social Influence
memiliki pengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention yang berarti bahwa
semakin tinggi pengaruh lingkungan atau orang-orang sekitar seperti persepsi oleh
teman-teman mengenai manfaat dari pengguanaan QRIS serta tuntutan dari
lembaga keuangan agar para masyarakat dapat memanfaatkan dan mengoperasikan
QRIS maka semakin tinggi minat ntuk menggunakan QRIS seterusnya. 4)
Facilitating Conditions memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap use
behavior yang berarti bahwa meskipun semakin banyak pengetahuan pemanfaatan
QRIS di kota Bengkulu dan semakin kompatibel QRIS di berbagai perangkat
sebagai alat transaksi tidak serta merta memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
penggunaan QRIS oleh masyarakat Kota Bengkulu. 5) Habit memiliki pengaruh
signifikan terhadap Use Behavior yang berarti bahwa meningkatnya pengaruh
terhadap kebiasaan masyarakat Kota Bengkulu terhadap penggunaan QRIS telah
menjadi keharusan dan masyarakat Kota Bengkulu gemar menggunakan QRIS
sehingga perilaku penggunaan QRIS di Kota Bengkulu juga meningkat. 6)
Behavioral Intentions memiliki pengaruh signifikan terhadap Use Behavior yang
berarti bahwa semakin banyak atau meningkatnya masyarakat Kota Bengkulu yang
bersedia menggunakan QRIS, itu akan berpengaruh langsung scara signifikan pada
penggunaan QRIS di masa mendatang. Maka, berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan performance expectancy, effort expectancy, dan social influence
berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention. Habit dan behavioral
intentions berpengaruh signifikan terhadap use behavior. Namun Facilitationg
conditions tidak berpengaruh signifikan terhadap use behavior.
Adapun saran bagi para UMKM yang ingin menggunakan QRIS sebagai
sistem pembayaran harus segera menggunakannya. Karena dari hasil penelitian
masyarakat telah mempunyai minat pengguanaan yang tinggi terhadap penggunaan
QRIS. Diharapkan agar penelitian ini bisa dijadikan acuan bagi penelitian
selanjutnya.