Manik, Ade Bagus Bachtiar and Yulian, Yulian and Fahrurrozi, Fahrurrozi (2024) PENGARUH BOBOT TUNAS DASAR BUAH (SLIP) DAN AKSESI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT NANAS PADA FASE INITIAL GROWTH. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
Fiks skripsi_Ade Bagus Bachtiar Manik_E1J019058 - Ade Bagus Bachtiar Manik.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (5MB)
Abstract
Tanaman nanas diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan tunas dasar buah
(slip). Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan
Sungai Serut, Kota Bengkulu dengan tujuan untuk menentukan bobot tunas dasar buah dan
aksesi tanaman terbaik fase initial growth bibit nanas( Ananas comosus (L.) merr). Setiap
aksesi nanas diamati berdasarkan variabel yang diamati per minggu sebanyak 12 minggu.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan yaitu bobot
tunas dasar buah (B1 dan B2) dan aksesi nanas (A1-A25) dengan 50 kombinasi perlakuan
dan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh total keseluruhan 150 tanaman.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat adanya interaksi antara
aksesi dan bobot. Perlakuan aksesi berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman dan
jumlah daun namun tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kehijauan daun dan
kerapatan stomata. Perlakuan bobot berpengaruh sangat nyata terhadap variabel tinggi
tanaman dan jumlah daun namun tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kehijauan
daun dan kerapatan stomata. Kandungan klorofil pada bobot kecil tertinggi terdapat pada
aksesi Gaung Asam 6 sebesar 13,44 mg/L dan kandungan klorofil terendah terdapat pada
aksesi Gaung Asam 7 sebesar 3,09 mg/L. Sedangkan kandungan klorofil tertinggi pada
bobot besar terdapat pada aksesi Tanjung Baru 9 sebesar 13,35 mg/L dan kandungan
klorofil terendah terdapat pada aksesi Sungai Duren 11 sebesar 3,39 mg/L. Kandungan
prolin tertinggi terdapat pada aksesi Babat 1 sebesar 0,541 µmol prolin/gram, sementara
kandungan prolin terendah terdapat pada aksesi Alai 14 sebesar 0,345 µmol prolin/gram.
Kandungan prolin yang tinggi pada aksesi Babat 1 diduga lebih tahan terhadap cekaman
kekeringan dibanding aksesi Alai 14
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 15 Sep 2025 02:32 |
Last Modified: | 15 Sep 2025 02:32 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24718 |