PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN YANG DIINDUKSI PEG 6000 FASE VEGETATIF PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

Susanto, Hari and Sigit, Sudjatmiko and Wuri, Marsigit (2024) PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN YANG DIINDUKSI PEG 6000 FASE VEGETATIF PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.). Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
Skripsi_Hari Susanto_E1J019087-3 - Hari Susanto.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang penting, namun produksinya
rendah sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi di Indonesia. Salah satu cara
meningkatkan produksi yaitu melalui perluasan area tanam ke lahan kering. Permasalahan
utama budidaya di lahan kering adalah tanaman kedelai termasuk tanaman yang kurang
tahan terhadap kekeringan. Pengujian keragaan 3 varietas kedelai merupakan salah satu cara
untuk menyeleksi varietas kedelai yang berpotensi dikembangkan di lahan kering. Tujuan
penelitian ini mendapatkan varietas kedelai terbaik untuk dikembangkan di lahan kering.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2023 di Screenhouse
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu varietas kedelai dan konsentrasi PEG 6000 dengan 3
ulangan. Faktor pertama yaitu varietas kedelai yang terdiri dari: V1= Gepak Kuning, V2=
Grobogan dan V3= Deja 2. Faktor kedua yaitu cekaman kekeringan PEG 6000 yang terdiri
dari: P0= 0%, P1= 10% dan P2= 20%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemeberian cekaman kekeringan PEG 6000
10% dan 20% pada fase vegetatif berpengaruh nyata terhadap terhadap tinggi tanaman (21
dan 28 HST), diameter akar (28 HST dan panen), bobot segar tajuk (21, 28 HST dan panen),
bobot kering tajuk, bobot segar akar dan bobot kering akar (21 dan 28 HST), rasio T/A
(panen), luas daun, kerapatan stomata, kandungan air relatif daun, kehijauan daun (21 dan
28 HST). Varietas Grobogan merupakan varietas terbaik yang berpotensi untuk
dikembangkan di lahan kering karena lebih adaptif dibandingkan varietas Gepak Kuning dan
Deja 2 yang lebih peka terhadap pemberian cekaman kekeringan PEG 6000.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 15 Sep 2025 02:46
Last Modified: 15 Sep 2025 02:46
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24727

Actions (login required)

View Item
View Item