KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI HUTAN SEKUNDER, KEBUN CAMPUR DAN PERKEBUNAN KOPI DESA ULAK BANDUNG KECAMATAN MUARA SAHUNG

Hirmawanza, Hirmawanza and Agus, Susatya and Ernawati, Ernawati (2024) KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI HUTAN SEKUNDER, KEBUN CAMPUR DAN PERKEBUNAN KOPI DESA ULAK BANDUNG KECAMATAN MUARA SAHUNG. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
(TERBARU) SKRIPSI HERMAWAN - hermawan sah.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (5MB)

Abstract

Burung merupakan satwa yang sensitif terhadap perubahan habitat. Hutan sekunder
merupakan jenis hutan yang akan tumbuh kembali atau pulih secara alami setelah hutan
asli mengalami gangguan atau penebangan. Hutan sekunder memiliki keanekaragaman
hayati yang rendah karena ditumbuhi oleh tegakan muda dengan struktur dan komposisi
yang seragam daripada hutan primer. Hutan sekunder merupakan bagian penting dalam
sistem perkebunan yang berpindah bentuk akibat tindakan manusia dari hutan primer
menjadi kawasan perkebunan. Perkebunan kopi merupakan salah satu hasil dari perubahan
alihfungsi lahan membuat suatu ekosistem hutan menjadi kawasan perkebunan. Kebun
campuran merupakan salah satu dari budidaya dimana ditanam berbagai macam tumbuhan
seperti pohon durian (zibethinus) dan juga ditanam tumbuhan lainnya seperti pohon
jengkol (Archidendron pauciflorum), petai (Parkia speciosa), duku (Lansium domesticum)
dan tumbuhan yang tumbuh secara alami lainnya seperti semak belukar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis, kekayaan
jenis, kelimpahan jenis burung di hutan sekunder, kebun campur dan perkebunan kopi.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu point count yang dibuat sebanyak empat
titiik sepanjang 800 meter. Dalam satu lokasi pengamatan di lakukan ulangan sebanyak 3
kali ulangan dengan interval antar titik yaitu 200 meter dengan radius pengamatan 30
meter di setiap titik hitung. Analisis data yang digunakan adalah indeks keragaman jenis
shannom-wiener untuk melihat keanekaragaman jenis burung, kurva penemuan jenis
(Species Discovery Curves) untuk melihat kekayaan jenis burung dan Time Species Counts
(TSCs) untuk mencari kelimpahan relatif burung yang disajikan dalam bentuk ranking.
Hasil analisis shannom-wiener keanekaragaman jenis berdasarkan berbagai tutupan
lahan memilki H’ 3,053. Kurva penemuan jenis menunjukan batas optimum pada
peneliitian sehingga dapat membedakan kekayaan jenis antar lokasi. Hasil analisis Time
Species Counts (TSCs) menunjukan bahwa burung yang banyak dijumpai pada hutan
sekunder terdapat jenis Pycnonotus simplex, Dicaeum trgonostigma menempati ranking
tertinggi. Habitat kebun durian pycnonotus melanicterus dan Pycnonotus simplex serta
pada habitat kebun kopi pycnonotus melanicterus dan Prionochilus percussus

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 15 Sep 2025 02:52
Last Modified: 15 Sep 2025 02:52
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24729

Actions (login required)

View Item
View Item