KAJIAN POPULASI BUNGA BANGKAI (Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. ex Arcang) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BUKIT SANGGUL DAN HUTAN PRODUKSI TERBATAS BUKIT BADAS DESA LUBUK RESAM KABUPATEN SELUMA

Harianto, Abeng and Wahyudi, Arianto and Yansen, Yansen (2024) KAJIAN POPULASI BUNGA BANGKAI (Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. ex Arcang) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BUKIT SANGGUL DAN HUTAN PRODUKSI TERBATAS BUKIT BADAS DESA LUBUK RESAM KABUPATEN SELUMA. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI_ABENG HARIANTO_E1B019006 - Abeng harianto.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Amorphophallus memiliki 200 spesies di dunia. Amorphophallus di Indonesia
memiliki 26 spesies tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua dan Sulawesi.
Pulau Sumatera terdapat 11 spesies dan 7 spesies merupakan endemik Sumatera, salah satu
spesiesnya adalah Amorphophallus titanum. Habitat tumbuh A. titanum terdapat di hutan
sekunder muda, dekat sungai, ladang penduduk, dan lerengan yang curam. Kondisi
lingkungan dengan intensitas cahaya antara 194.2 - 446.6 lux, temperatur udara berkisar
antara 23oC - 23.6 oC, kelembaban relatif berkisaran antara 90.9% - 97.6%, dan tanah yang
bersifat asam dengan pH 4.21 - 6.16.
A. titanum merupakan flora langka di Indonesia yang berstatus konservasi yang
dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 (PP. No.7 tahun 1999).
Menurut IUCN Red List of Threatened Plant (2020), Amorphophallus titanum
dikategorikan sebagai spesies dengan status Endangered (Terancam). Faktor penyebab
perubahan status A. titanum di antaranya hutan dikonversi menjadi ladang pertanian,
degradasi lahan, illegal logging dan mitos bahwa tangkai daun A. titanum mirip seperti ular
yang menyebabkan masyarakat memusnahkan spesies A. titanum di setiap mereka
menemukan diladangnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui struktur populasi A. titanum
dan mengetahui sebaran populasi A. titanum di Kawasan Hutan Lindung Bukit Sanggul
dan Hutan Produksi Terbatas Bukit Badas Desa Lubuk Resam Kabupaten Seluma.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2023 di Kawasan Hutan Lindung
Bukit Sanggul dan Hutan Produksi Terbatas Bukit Badas Desa Lubuk Resam Kabupaten
Seluma dan penelitian di laboratorium dilakukan pada bulan September 2023. Penelitian
ini menggunakan metode “Purposive sampling”. Kemudian dibuat plot pengamatan
berukuran 5 x 5 meter di setiap tempat ditemukan A. titanum dengan posisi tumbuhan di
tengah plot pengamatan. Faktor abiotik yang diambil adalah suhu udara, kelembaban
udara, intensitas cahaya, curah hujan, dan pengambilan sampel tanah dan analisis sifat
fisik dan kimia tanah yaitu pH, N, P, K, Ca, Mg, dan tekstur (pasir, liat dan debu).
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah individu A. titanum ditemukan sebanyak 503
individu terdiri dari anakan 400 individu, remaja 50 individu, dan dewasa 53 individu,
semuanya dalam fase vegetatif. Individu A. titanum ditemukan anakan lebih banyak
dibandingkan dengan individu remaja dan dewasa yang sedikit. Tingkat kematian individu
A. titanum lebih tinggi pada umur anakan dan terjadi penurunan individu pada umur
dewasa. Berdasarkan analisis data menggunakan indeks morisita, pola sebaran populasi
individu A. titanum di Kawasan Hutan Lindung Bukit Sanggul dan Hutan Produksi
Terbatas Bukit Badas yaitu memiliki pola sebaran mengelompok. Nilai indeks morisita
terstandar (Ip) di Hutan Lindung Bukit Sanggul dengan Ip 0,55 dan di Hutan Produksi
Terbatas Bukit Badas dengan Ip 0,94

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 15 Sep 2025 03:17
Last Modified: 15 Sep 2025 03:17
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24743

Actions (login required)

View Item
View Item