ANALISIS MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK ITIK PETELUR DI KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Usaha ternak itik merupakan salah satu usaha peternakan yang banyak memberikan
manfaat dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat dan penciptaan
lapangan kerja. Kondisi geografis, ekologi, ketersediaan air dan kesuburan lahan di
beberapa wilayah di Bengkulu memiliki karakterisik yang cocok untuk usaha ternak itik.
Produktivitas ternak itik ditentukan oleh dua faktor utama yaitu, genetik dan lingkungan.
Oleh karena itu perbaikan mutu genetik itik dan lingkungan manajemen pemeliharaan akan
meningkatkan produktivitas ternak tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pemeliharaan ternak itik
petelur yang ada di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei 2023 Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan,
Provinsi Bengkulu. Teknik pengumpulan data yang ditempuh pada penelitian menggunakn
metode survei menggunakan kuesioner. Resonden ditentukan secara sengaja yaitu seluruh
peternak itik petelur di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi
Bengkulu.
Hasil produksi telur itik di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar
60,95%, yang paling tinggi sebesar 79,16% dan yang paling rendah sebesar 53,19 %.
Bibit yang digunakan berasal dari penetasan lokal atau ditetasakan sendiri. Pakan yang
digunakan pakan campuran sendiri dedak dan konsentrat, selain itu ada beberapa peternak
menambahkan keong mas sebagai pakan tambahan. Sistem kandang yang digunakan
adalah kandang tertutup sebesar 67% dan kandang terbuka dan tertutup sebesar 33%.
ternak itik petelur di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan tidak melakukan
peremajaan dan recording, dan vaksinasi.
Manajemen pemeliharaan ternak itik petelur di Kecamatan Seginim Kabupaten
Bengkulu Selatan mendapatkan nilai sebesar 53%. Nilai manajemen bibit sebesar 37,5%,
nilai manajemen pemeliharaan sehari-hari sebesar 40,6%, dan nilai manajemen kesehatan
sebesar 45,8%. Berdasarkan keputusan Menteri pertanian nomor
31/permentan/OT.140/2/2014 nilai <55 dinyatakan tidak lulus dalam manajemen
pemeliharaan. Nilai manajemen pakan sebesar 58,5% dan manajemen kandang sebesar
76,5%.