KECERNAAN LEMAK KASAR DAN ENERGI PADA SAPI BALI YANG DIBERI SUPLEMENTASI ASAM HUMAT DAN HERBAL BERBASIS LUMPUR SAWIT

Meningkatnya kebutuhan terhadap daging sapi, maka pemerintah harus mencari cara
dalam mencapai swasembada pangan. Sapi Bali merupakan jenis sapi yang sangat
potensial untuk diproduksi di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.
Sapi Bali cepat berkembang biak, tingkat kesuburannya tinggi, mudah beradaptasi dengan
lingkungannya, dapat hidup di lahan kritis, mempunyai daya cerna yang baik terhadap
pakan dan persentase karkas sapi Bali yang tinggi. Pada ternak pakan adalah faktor utama
penentu dalam pemeliharaan ternak sapi. Maka perlu dimanfaatkan limbah pertanian yaitu
limbah perkebunan kelapa sawit salah satu yang dapat dimanfaatkan berupa solid. Solid
dapat dengan mudah ditemukan dan memiliki harga sangat murah yang dapat menekan
biaya pemeliharaan. Oleh karena itu dibutuhkan suplementasi asam humat dan herbal
(Melastoma malabathricum dan Curcuma longa) untuk meningkatkan kecernaan dan
produktivitas sapi Bali.
Kecernaan adalah suatu rangkaian proses yang terjadi di dalam alat pencernaan
sampai terjadinya penyerapan. Asam humat dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme
dalam saluran pencernaan karena asam humat mengandung nutrien yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme. Kunyit secara tradisional digunakan sebagai antioksidan, anti
inflammatory/radang, serta hepatoprotective. Karena herbal belum bisa memberikan
pengaruh yang konsisten maka harus di suplementasi dengan asam humat.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kecernaan lemak kasar dan energi pada Sapi
Bali yang disuplementasi asam humat dan herbal berbasis pakan lumpur sawit. Penelitian
dilakukan pada bulan Juni di peternakan rakyat Desa Bukit Peninjauan I, Kecamatan
Sukaraja, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu dan analisis sampel dilakukan di
Laboratorium PAU Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rancangan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 20 ekor sapi Bali jantan
berumur ±2 tahun dengan berat 172,65±16,94 kg, dengan 4 perlakuan dimana setiap
perlakuan menggunakan 5 ulangan pada setiap perlakuan P0 : Kontrol (tanpa herbal dan
asam humat), P1 : herbal (Curcuma longa dan Melastoma malabathricum 0,05 gram/kg
BB), P2 : herbal + asam humat 20 g/ekor, P3 : herbal + asam humat 40 g/ekor. Variabel
yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi lemak kasar dan energi, kecernaan
lemak kasar dan energi, dan feses konsumsi lemak kasar dan energi. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila analisis data berpengaruh nyata
(P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil
penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian suplementasi herbal dan asam humat
pada sapi Bali berpengaruh tidak nyata (P>0,05) ) terhadap konsumsi energi serta terhadap
produksi feses lemak kasar dan energi tetapi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
konsumsi lemak kasar, kecernaan lemak kasar 91,7-94,0% dan kecernaan energi 58,3-
69,5%. Pada hasil terdapat peningkatan nilai konsumsi pakan jika dibandingkan dengan
kontrol. Disimpulkan bahwa pemberian suplementasi herbal dan asam humat 20% dengan
pakan lumpur sawit dapat meningkatkan kecernaan lemak kasar dan energi.