Ikhwanda, Khairul and Kususiyah, Kususiyah and Nurmeiliasari, Nurmeiliasari (2024) PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG MAGGOT BSF (Hermetia illucens) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN AYAM KETARRAS UMUR 6-12 MINGGU. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
Skripsi_Khairul Ikhwanda - KHAIRUL IKHWANDA GINTING.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Komposisi genetik ayam Ketarras yaitu 25% ayam Ras petelur coklat dan 75% ayam
Arab, memiliki sifat lebih unggul dari ayam Arab sebagai tetuanya. Produksi telur ayam
Ketarras lebih tinggi dari ayam Arab pada umur 24 minggu mencapai 76%. Ayam petelur
fase grower berumur berkisar 6-18 minggu, pada fase ini ayam dibagi dalam dua kelompok
berdasarkan umur, yaitu fase awal berumur 6-12 minggu dan fase developer berumur 12-18
minggu. Pada fase grower dibutuhkan pakan yang sesuai untuk mendukung perkembangan
dan pertumbuhan ayam sebelum memasuki masa produksi, karena berkaitan erat terhadap
sistem reproduksi dan produksi ayam tersebut. Tetapi permasalahan harga konsentrat yang
semakin lama semakin mahal, berdampak pada tingginya biaya pakan. Maka diperlukan
solusi untuk menggunakan bahan pakan sumber protein alternatif salah satunya yaitu
maggot. Maggot BSF berasal dari spesies Hermetia illucens, atau lebih dikenal sebagai
Black Soldier Fly.
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung maggot BSF
(Hermetia illucens) dalam ransum terhadap performa pertumbuhan ayam Ketarras umur 6-
12 minggu. Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu di Commercial Zone and Animal
Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan 5
ulangan masing-masing ulangan menggunakan 8 ekor ayam Ketarras. Faktor pembeda
antara perlakuan adalah tingkat penggunaan tepung maggot yaitu P0 (perlakuan kontrol), P1
(tepung maggot 4%), P2 (tepung maggot 8%), dan P3 (tepung maggot 12%). Variabel
pengamatan adalah konsumsi ransum, berat badan, pertambahan berat badan, dan konversi
ransum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung maggot berpengaruh tidak
nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, berat badan, pertambahan berat badan, dan
konversi ransum. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tepung maggot
dapat digunakan hingga kadar 12% tanpa menurunkan performa pertumbuhan ayam
Ketarras umur 6-12 minggu.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Animal Science |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 02:19 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 02:19 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24801 |