Mahendra, Reza Satria and Fitri, Santi (2023) PENGGUNAAN FINTECH PADA USAHA KULINER DI PESISIR PANTAI KOTA BENGKULU. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI Reza Satria Mahendra - reza satria mahendra.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Jasa keuangan Indonesia mengalami perkembangan seiring dengan inovasi
dan teknologi, termasuk fenomena baru yang disebut Financial Technology
(Fintech). Fintech muncul sebagai perpaduan antara jasa keuangan dan teknologi,
mengubah model bisnis konvensional menjadi moderat. Fintech memberikan
kemudahan dalam pengelolaan keuangan berbasis teknologi, seperti digitalisasi
laporan keuangan, pembayaran, dan pinjaman online. Namun, implementasi
fintech di Indonesia masih menghadapi tantangan infrastruktur, perundang�undangan, literasi keuangan, dan keterbatasan sumber daya manusia. Bagi
UMKM kuliner di Indonesia, fintech menjadi solusi untuk mengatasi dampak
pandemi COVID-19 dan meningkatkan inklusi keuangan. Meskipun demikian,
UMKM kuliner masih perlu meningkatkan penggunaan fintech dan menghadapi
tantangan internal, seperti pengolahan keuangan, inovasi produk, dan kekurangan
modal. Dalam hal ini, pendampingan, edukasi, dan strategi pengembangan yang
kokoh diperlukan untuk mendukung pertumbuhan UMKM kuliner dan
perekonomian Indonesia.
Fintech adalah kemajuan teknologi dalam bidang keuangan yang
memberikan kemudahan bagi konsumen dalam menggunakan layanan keuangan
secara digital. Fintech mencakup berbagai layanan seperti pinjaman, pembayaran,
asuransi, dan investasi. Aktivitas fintech dapat diklasifikasikan menjadi lima
kategori, termasuk pembayaran, pinjaman, manajemen risiko, dukungan pasar,
dan manajemen investasi. Fintech memiliki keunggulan dalam melayani
konsumen yang tidak dilayani oleh industri keuangan tradisional, tetapi juga
menghadapi tantangan seperti peraturan dan koordinasi antar lembaga terkait.
Usaha kuliner adalah usaha yang berhubungan dengan penyediaan makanan dan
memenuhi kebutuhan pokok manusia. Usaha kuliner memiliki kelebihan seperti
potensi keuntungan yang besar dan dapat dimulai dengan modal relatif minim.
Namun, juga memiliki kelemahan seperti risiko bahan makanan yang tidak
terpakai dan persaingan dalam menciptakan menu yang disukai konsumen.
Faktor-faktor penting dalam menjalankan usaha kuliner meliputi lokasi, rasa
makanan, kekhasan, dan promosi. Usaha kuliner dapat dibagi berdasarkan sifatnya
menjadi komersial, semi komersial, dan sosial.
Pada jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif
kualitatif, yakni mendeskripsikan tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan
objek penelitian secara mendalam (Sugiyono, 2013). Populasi pada penelitian ini
adalah pelaku usaha kuliner di Pesisir Pantai Kota Bengkulu. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini masuk dalam kategori non�probability sampling. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah secara non probabilitas yaitu convenience sampling. Metode
ix
x
pengambilan sampel ini dipilih untuk memudahkan pelaksanaan skripsi dengan
alasan bahwa terdapat banyak pelaku usaha kuliner di Pesisir Pantai Kota
Bengkulu. Selain itu juga sulit untuk melakukan wawancara pada pelaku usaha
kuliner di Pesisir Pantai Kota Bengkulu, banyak dari pelaku usaha tidak bersedia
diwawancarai oleh peneliti. Berdasarkan jumlah penentuan sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 30 pelaku usaha kuliner di Pesisir pantai Kota
Bengkulu untuk menjaga konsistensi dan kenyamanan dalam wawancara. Data
yang digunakan dalam penelitian ini yakni data yang disajikan dalam bentuk kata
verbal dan beberapa disajikan dalam bentuk angka. Data yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah data yang bersifat primer. Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara (interview) secara
langsung pada pelaku usaha kuliner di Pesisir Pantai Kota Bengkulu. Informan
pada penelitian ini ialah pemilik, manajer, pegawai, atau pun individu yang
terlibat pelaku usaha kuliner di Pesisir Pantai Kota Bengkulu. Jenis wawancara
yang diaplikasikan dalam penelitian ini ialah wawancara tidak terstruktur dan
wawancara terbuka. Analisis pada penelitian ini menggunakan beberapa
komponen yang digunakan untuk menganalisis data. Terdapat tiga komponen
utama untuk menganalisis data, yaitu kategorisasi data, konseptualisasi data, serta
pembahasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahw alasan penggunaan fintech pada usaha
kuliner di pesisir pantai Kota Bengkulu, terdapat beberapa faktor yang
diungkapkan oleh para informan. Pertama, sebanyak sembilan usaha melaporkan
bahwa salah satu alasan utama mereka menggunakan fintech adalah karena
kecepatan dalam transaksi pembayaran. Dalam dunia usaha kuliner yang sering
kali memiliki tingkat transaksi yang tinggi, fintech memungkinkan pelaku usaha
untuk melakukan transaksi pembayaran dengan cepat dan efisien, menghindari
antrian dan waktu yang terbuang. Selain itu penggunaan fintech dipilih karena
kemudahan penggunaannya dan membantu mereka dalam mengelola keuangan
dengan lebih baik. Alasan lainnya penggunaan fintech adalah karena banyaknya
pelanggan yang menggunakan fintech. Dengan adanya banyak pelanggan yang
telah terbiasa menggunakan fintech untuk pembayaran dan pemesanan, pelaku
usaha kuliner di pesisir pantai Kota Bengkulu merasa perlu untuk menyediakan
opsi pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan mereka. Dengan
demikian, penggunaan fintech membantu usaha kuliner untuk tetap relevan dan
memenuhi kebutuhan pelanggan. Adapu alasan belum menggunakan teknologi
fintech dengan beraralasan usia usaha terbilang baru dan konsumsi masih sedikit,
belum terlalu penting, tidak menggunakan, Tidak menggunakan platform online
dalam menjalankan usaha, pelanggan masih sering transaksi secara manual dan
masih tergolong baru dan jumlah konsumen yang masih sedikit menjadi faktor
utama mengapa mereka belum mengadopsi fintech. Kebiasaan pelanggan dalam
melakukan transaksi secara tradisional masih kuat di kalangan konsumen usaha
kuliner di pesisir pantai Bengkulu. Secara keseluruhan, data ini mengindikasikan
bahwa pada usaha kuliner di pesisir pantai kota Bengkulu, alasan belum
menggunakan fintech meliputi faktor usia usaha, persepsi mengenai kepentingan
fintech, penggunaan platform online, dan kebiasaan pelanggan dalam transaksi
manual. Jenis fintech yang banyak digunakan oleh pelaku usaha kuliner di pesisir
pantai Kota Bengkulu adalah digital payment dan e-wallet seperti ovo, grabfood,
dana, dan debit. Penggunaan fintech bagi pelaku usaha kuliner di pesisir pantai
Kota Bengkulu, sejak tahun 2018 sudah ada usaha kuliner yang menggunakan
fintech yaitu sebanyak 7 usaha yang menggunakan fintech. Pada tahun 2020 atau
di awal pandemi covid19 para usaha kuliner mulai meningkat dalam penggunaan
fintech, usaha yang menggunakan fintech sebanyak 16 usaha. Hasil penelitian juga
menunjukkan dengan adanya fenomena covid 19 jumlah pengguna fintech oleh
pelaku usaha kuliner di pesisir pantai Kota Bengkulu mengalami peningkatan.
Penggunaan fintech sebelum pandemi dan pada saat pandemi covid19 memiliki
keunggulan yaitu memudahkan konsumen membeli produk dari rumah karena
ppkm dan memudahkan proses transaksi pembayaran dengan digital payment atau
e-wallet, dalam keadaan covid19 masyarakat dianjurkan tidak berinteraksi secara
langsung. Penggunaan fintech memberikan sejumlah manfaat yang signifikan.
Pertama, sebanyak 10 usaha melaporkan bahwa fintech memudahkan mereka
dalam mengelola penjualan. Dengan adanya fintech, pelaku usaha dapat dengan
lebih efisien memantau dan mengelola proses penjualan mereka, termasuk
mengatur stok, melacak transaksi, dan menghasilkan laporan penjualan yang
akurat. Selain itu, fintech juga memberikan kemudahan dalam hal menyimpan
uang. Dampak penggunaan fintech terhadap kinerja usaha kuliner di pesisir pantai
Kota Bengkulu, terdapat beberapa hal yang signifikan. Pertama, sebanyak lima
usaha melaporkan bahwa meskipun menghadapi pandemi covid19, penggunaan
fintech telah membantu menjaga stabilitas penjualan. Dalam situasi yang sulit
akibat pandemi, penggunaan fintech memungkinkan usaha kuliner untuk tetap
beroperasi dengan lebih efisien dan mengurangi dampak negatif pada penjualan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Economy > Department of Management |
Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 02:49 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 02:49 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24807 |