TINJAUAN VIKTIMOLOGI TERHADAP ANAK JALANAN SEBAGAI KORBAN EKSPLOITASI EKONOMI DI KOTA BENGKULU.

Eksploitasi ekonomi merupakan salah satu kejahatan yang kerap terjadi pada diri
anak jalanan, dimana mereka dipaksa bekerja ataupun terpaksa bekerja secara
tidak proporsional dengan usia dan kemampuan fisiknya, sehingga mereka kerap
menjadi korban dari sistem sosial dan ekonomi yang tidak berpihak. Dalam
perspektif viktimologi, anak sebagai korban eksploitasi ekonomi berada dalam
posisi yang rentan karena belum memiliki kemampuan untuk mengontrol diri atas
lingkungan sekitarnya, selain itu viktimologi tidak hanya memandang anak
sebagai objek korban yang menderita, tetapi juga sebagai subjek yang harus
diberikan perlindungan supaya dapat memulihkan hak-hak anak tersebut. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan membahas mengenai bentuk-bentuk apa saja
yang dapat mempengaruhi anak jalanan di Kota Bengkulu menjadi korban
eksploitasi ekonomi yang dikaji berdasarkan teori tipologi korban dalam
viktimologi yang dikemukakan oleh Stephen Schaffer. Selain itu, penelitian ini
juga akan membahas mengenai bentuk perlindungan hukum yang diberikan
terhadap anak jalanan korban eksploitasi ekonomi di Kota Bengkulu. Adapun
metode penelitian yang digunankan yakni dengan metode penelitian hukum
empiris dengan pendekatan non doctrinal, serta menggunakan analisis data secara
kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwasanya anak jalanan
yang tereksploitasi secara ekonomi di Kota Bengkulu ini termasuk kedalam
tipologi biologically weak victims, dimana menurut tipologi ini seseorang tersebut
menjadi korban karena adanya kondisi fisik yang lemah, serta termasuk juga
dalam tipologi social weak victims, yakni seseorang itu menjadi korban karena
kondisi sosialnya yang lemah disebabkan karena ekonomi yang buruk dan
pendidikan yang rendah. Adapun juga perlindungan hukum yang diberikan dari
pihak Dinas Sosial Kota Bengkulu dan juga Satpol PP kota Bengkulu salah
satunya dengan memberikan rehabilitasi, sosialisasi, dan lain sebagainya sesuai
dengan amanat Peraturan Dareah Nomor 07 Tahun 2017 Tentang Perlindungan
Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengemis.
Kata Kunci: Viktimologi, Anak Jalanan, Tipologi Korban, Perlindungan Hukum,
Eksploitasi Ekonomi, Kota Bengkulu.