PERAN GATEKEEPER DALAM PROSES PRODUKSI BERITA KEKERASAN SEKSUAL PADA MEDIA ONLINE BENGKULUEKSPRESS.COM PERIODE AGUSTUS - NOVEMBER 2022

Gatekeeper atau dikenal dengan kebijakan redaksional merupakan jantung dari proses yang dilakukan dalam memproduksi isi berita. Kebijakan redaksi ini mempengaruhi dan mengontrol isi yang akan di terbitkan pada halaman berita yang telah disediakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran gatekeeper dalam menyeleksi proses produksi berita kekerasan seksual di media online Bengkuluekspress.com. Dalam Penelitian penulis berfokus pada
bagaimana proses gatekeeping pada wartawan, redaktur serta pimpinan redaksi di Bengkuluekpsress.com dalam proses pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Penelitian ini menggunakan teori gatekeeping Model Bruce Westley dan
Malcolm McLean. Dalam model ini menekankan pada peran gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi langsung dengan pengamatan langsung terhadap isi berita. Hasil dari penelitian ini adalah; 1) peran wartawan sebagai gatekeeper
adalah mengkoreksi ketidaksesuaian data atau narasumber-narasumber yang mereka dapat di lapangan. Dalam penelitian didapat bahwa wartawan Bengkuluekpress.com juga melakukan wawancara langsung dengan korban/narasumber terkait. Sehingga keakuratan berita tersebut yang akan ditulis
wartawan telah sesuai dengan hasil yang mereka dapat di lapangan. Maka peran gatekeeper dalam proses produksi pada wartawan telah dipenuhi, 2) fokus utama seorang redaktur dalam peran gatekeeper adalah memastikan semua hal yang
telah didapatkan oleh wartawan di lapangan, namun didapatan dalam proses produksi berita, peran gatekeeper pada redaktur Bengkuluekpress.com disini didapati tidak sesuai pada saat proses editorial, 3) peran pimpinan redaksi dalam
gatekeeping melibatkan pengambilan keputusan strategis, pengawasan, dan arahan terhadap seluruh redaksi, pada proses ini peran gatekeeper sebagai pimpinan redaksi bisa melakukan revisi, pengubahan bahkan Men-takedown berita jikalau
berita tersebut terlalu sensitif dan membuat ‘kebobolan’ terhadap suatu masalah yang akan berakibat fatal. Baik itu merupakan kesalahan wartawan, editor bahkan untuk Bengkuluekoress.com sendiri.