PENGARUH DAUN KARI (Murraya Koenigii) TERHADAP TINGKAT KESUKAAN MASAKAN GULAI SARI BUAH KELAPA SAWIT MENGANDUNG PROTEIN DAN ANTIOKSIDAN TINGGI

Prayogha, Refka Shean and Budiyanto, Budiyanto and Devi, Silsia (2024) PENGARUH DAUN KARI (Murraya Koenigii) TERHADAP TINGKAT KESUKAAN MASAKAN GULAI SARI BUAH KELAPA SAWIT MENGANDUNG PROTEIN DAN ANTIOKSIDAN TINGGI. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
Refka Shean Prayogha_E1G017048 - juan anna.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan gizi. Angka stunting di Indonesia menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)
pada tahun 2021 mencapai 24.4%, sedangkan angka stunting yang masih bisa ditoleransi
menurut WHO adalah maksimal 20%. Angka di atas sangat memperlukan perhatian khusus
pemerintah dan juga butuh kerjasama dari semua kalangan agar dapat menurunkan angka
stunting tersebut. Permasalahan tersebut diperparah oleh pengetahuan yang rendah sehingga
hal ini harus segera diatasi agar angka stunting dapat diturunkan.
Banyak cara untuk mencegah stunting, salah satunya dengan menerapkan pola
makan yang bergizi seimbang dengan asupan protein yang cukup terutama untuk ibu hamil
dan menyusui. Sumber protein yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pencegahan stunting
adalah ikan sarden dan ikan patin. Kandungan protein ikan lele mencapai 19,90%, sedangkan
kandungan protein ikan patin dapat mencapai 17%. Banga soup merupakan salah satu
makanan sumber protein yang mengandung vitamin A dan vitamin E. Olahan ini dibuat
secara tradisional menggunakan ekstrak buah kelapa sawit sebagai bahan baku utama dan
ditambahkan berbagai pilihan sumber protein hewani untuk memenuhi kebutuhan asupan
gizi. Penggunaan ikan sarden dan ikan patin serta penambahan daun kari pada gulai sari
buah kelapa sawit merupakan salah satu alternatif penyediaan pangan tinggi protein,
antioksidan dan provitamin A berbasis kearifan lokal. Akan tetapi informasi tentang
penggunaan ikan sarden dan ikan patin serta penambahan daun kari pada gulai sari buah
kelapa sawit belum diketahui oleh masyarakat Indonesia. Selain itu informasi tentang
kandungan protein dan provitamin A yang terjadi akibat penggunaan ikan sarden dan ikan
patin serta penambahan daun kari pada gulai sari buah kelapa sawit dengan jumLah tertentu
masih belum diketahui.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu variasi daun kari terdiri dari 2 taraf yaitu 0,6
g dan 1,2 g. Faktor kedua yaitu bahan baku tambahan sumber protein terdiri dari 2 taraf yaitu
ikan sarden 300 g dan ikan patin 300 g. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali
pengulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan Pengaruh penambahan daun kari berpengaruh nyata
terhadap mutu kimia diantaranya total flavonoid, total fenol, dan aktivitas antioksidan yang
dihasilkan dari gulai sari buah kelapa sawit. Pengaruh akan berpengaruh tidak nyata
terhadap penilaian organoleptik dari panelis yang diuji menggunakan friedman test.
Kandungan kadar protein rata-rata gulai sari buah sawit yang dihasilkan berkisar antara
12,92% - 15,12% dan kandungan β-karoten pada gulai sari buah sawit berada pada rentang
654,286 – 662,286 µg/g. Berdasarkan penilaian organoleptik, panelis lebih menyukai
perlakuan ikan sarden dengan penambahan daun kari 1,2 g.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 17 Sep 2025 01:04
Last Modified: 17 Sep 2025 01:04
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24900

Actions (login required)

View Item
View Item