IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN PENGENDALIANNYA PADA STASIUN LOADING RAMP DAN PEREBUSAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI PT AGRICINAL BENGKULU

Job Safety Analysis (JSA) merupakan suatu cara mengidentifikasi bahaya pada
suatu lingkungan kerja sekaligus upaya pengendalian dan penanggulangan guna
mencegah penyakit yang atau kecelakaan yang ditimbulkan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja yang mungkin timbul dari suatu pekerjaan. PT Agricinal adalah salah satu
perusahaan minyak kelapa sawit di Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara.
Perusahaan ini bergerak dibidang pengolahan minyak kelapa sawit yang menghasilkan
minyak kelapa sawit setengah jadi atau CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil).
Bekerja di area produksi stasiun loading ramp dapat mengakibatkan risiko cedera seperti
tertimpa buah TBS saat penurunan buah dari truk menuju tempat penimbunan buah TBS
sehingga mengenai kepala, pundak, dan kaki pekerja, terjatuh dari ketinggian, terjepit, atau
terjerat tali capstan. Kecelakaan kerja pada stasiun perebusan sering terjadi saat operator
melakukan penyetelan lori secara manual untuk memasukkan buah ke dalam sterilisator,
memindahkan lori ke rel menuju tempat perebusan menggunakan mesin gantri yang
berpotensi tersengat arus listrik, termasuk risiko putus atau patahnya tali penggulung saat
digunakan untuk menarik lori. Selain itu, kemungkinan buah kelapa sawit yang jatuh dari
konveyor saat memasukkan ke dalam lori, tumpahan minyak, kebocoran pipa kondensat, dan
faktor lain yang dapat memicu kecelakaan, juga dapat menyebabkan kejadian tergelincir di
lantai produksi. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat
terjadi pada aktivitas kerja di stasiun Loading Ramp dan Perebusan di PT. Agricinal dan
memberikan rekomendasi tindakan/ upaya pengendalian terhadap potensi bahaya yang telah
teridentifikasi di PT. Agricinal.
Dalam melakukan identifikasi potensi bahaya dengan metode JSA (Job Safety
Analysis), langkah pertama mengetahui urutan langkah-langkah pekerjaan pada setiap
proses. Setelah itu, langkah berikutnya adalah melengkapi kriteria yang ada pada Worksheet
Job Safety Analysis dengan urutan sebagai berikut: kecelakaan kerja yang telah diidentifikasi
maka ditentukan prioritas bahaya. Pengukuran suatu keparahan suatu bahaya harus merujuk
pada tingkat besaran risiko yang dihitung, parameter yang dipergunakan untuk melakukan
penilaian skala likelihood dan skala consequences, dengan tingkatan keparahan risiko berupa
iv
high risk, medium risk, dan low risk yang bisa dilihat dengan risk matrix. Setelah diketahui
tingkat keparahan, selanjutnya dilakukan pengendalian risiko.
Hasil penelitian yang ditemukan 10 faktor bahaya (sumber bahaya) yang memiliki 13
potensi bahaya pada stasiun loading ramp dan stasiun perebusan . hasil penilaian risiko
kecelakaan kerja dari 13 risiko diperoleh 6 kategori low dan 7 kategori moderate. Kemudian
diberikan rekomendasi pengendalian dari 13 risiko tersebut yaitu membersihkan tangga dan
penambahan rambu tanda bahaya, mengecek kondisi dan pergantian berkala tali capstan,
memeriksa tegangan arus listrik terlebih dahulu sebelum mesin dioperasikan, penekanan
penggunaan APD bagi pekerja seperti (sepatu boot, helm safety, sarung tangan, earplug,
rompi pelindung dan penggunaan masker yang sesuai dengan SOP.