ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DI UMKM TAHU SAIFUL DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP)

Hazard and Operability (HAZOP) adalah teknik standar untuk menganalisis suatu
bahaya yang digunakan dalam rencana penetapan keamanan suatu sistem baru atau
modifikasi untuk keadaan yang memiliki potensi bahaya. UMKM Tahu Saiful adalah salah
satu usaha yang bergerak di bidang pengolahan pangan dan menghasilkan produk tahu.
Permasalahan yang terdapat pada industri pembuatan tahu yaitu pembuangan limbah
produksi kurang lancar disebabkan kondisi lantai yang kurang rata membuat adanya
genangan genangan air limbah yang berpotensi mengakibatkan gangguan pada kulit. Salah
satu pekerja mengutarakan bahwa pernah terjadi kecelakaan pada proses penyaringan
bubur kedelai dimana kain saring yang digunakan robek dan terlepas mengakibatkan bubur
kedelai yang masih panas mengenai tubuh pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengidentifikasi hazard yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja, melakukan
penilaian potensi sumber bahaya kecelakaan kerja dan memberikan rekomendasi perbaikan
yang didapat dari potensi risiko kecelakaan kerja.
Dalam melakukan analisis keselamatan proses dengan metode HAZOP (Hazard
and Operability Study), langkah pertama adalah mengetahui urutan proses produksi yang
ada pada area produksi. Selanjutnya, potensi bahaya (hazard) yang ditemukan pada area
penelitian perlu diidentifikasi dan diklasifikasikan menurut sumbernya. Setelah itu,
langkah berikutnya adalah melengkapi kriteria yang ada pada HAZOP Worksheet dengan
urutan sebagai berikut: mengklasifikasikan hazard yang ditemukan berdasarkan sumber
dan frekuensi temuan, mendeskripsikan penyimpangan (deviation) yang terjadi selama
proses operasi, mendeskripsikan penyebab terjadinya penyimpangan (cause),
mendeskripsikan konsekuensi yang dapat ditimbulkan dari penyimpangan tersebut
(consequences), menentukan tindakan sementara yang dapat dilakukan (action), menilai
risiko (risk assessment) dengan mendefinisikan kriteria kemungkinan (likelihood) dan
konsekuensi (consequences), serta melakukan perangkingan bahaya (hazard) yang telah
diidentifikasi menggunakan worksheet HAZOP dengan memperhitungkan likelihood dan
consequences, kemudian menggunakan risk matrix untuk mengetahui prioritas bahaya
yang harus diperbaiki
Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 29 faktor bahaya (sumber bahaya) yang
memiliki 37 jenis potensi bahaya pada industri pembuatan tahu dari semua stasiun kerja.
Hasil penilaian risiko kecelakaan kerja dari 35 risiko diperoleh 25 % termasuk kedalam
katergori high , 46 % termasuk kedalam kategori medium, dan 29 % termasuk kedalam
kategori low. Kemudian diberikan rekomendasi pengendalian risiko kerja dari 35 risiko
tersebut yaitu menetapkan batasan berat beban kerja yang sesuai dan aman berdasarkan
pedoman keselamatan industri, melakukan pengecilan ukuran terhadap kayu bakar,
menetapkan batasan berat beban kerja, memperbaiki saluran pembuangan agar limbah hasil
pencucian tidak tercecer di lantai, melakuakan penataan posisi selang air perendaman,
membersihkan lantai dari air penggilingan kedelai secara rutin, mengganti mesin dari
mesin solar menjadi mesin listrik, melakukan pengontrolan secara berkala terhadap
kapasitas uap, mengganti stop kontak menjadi saklar stop kontak, melakukan pengecekan
secara berkala terhadap kain saring yang digunakan, dan pemilik usaha menyediakan APD
yang sesuai dengan SOP