PERANCANGAN PERPUSTAKAAN UMUM DI KOTA BENGKULU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS

Rendahnya tingkat literasi di Provinsi Bengkulu belum menjadi kebiasaan dan belum
masuk kategori sedang maupun tinggi. Pengunjung pada perpustakaan Kota Bengkulu
paling banyak dari kalangan mahasiswa dan Pelajar, sedangkan dari kalangan masyarakat
yang dewasa dari umur 30 ke atas sangat jarang jadi dapat di katakan literasi rendah di kota
bengkulu yaitu dari kalangan masyarakat yang sudah dewasa. Berdasarkan data kuesioner
55,1 % pengunjung perpustakaan menggunakan fasilitas ruang baca ketika mengunjungi
perpustakaan kota bengkulu untuk berdiskusi, belajar, dan bersantai. Sedangkan 28.1%
membaca koleksi buku dan 15,7% meminjam koleksi buku. Sehingga penulis memiliki
tujuan untuk merancang perpustakaan yang ideal di kota bengkulu berdasarkan standar
nasional perpustakaan (SNP) untuk meningkatkan sarana dan prasarana sehingga minat
baca masyarakat di kota bengkulu semakin meningkat dengan pendekatan arsitektur tropis
sebagai upaya dalam menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang ada dilokasi
perancangan. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan
mengumpulkan data dengan survey lokasi, quesioner, dokumentasi, serta wawancara dan
data sekunder yaitu dari jurnal, artikel, studi preseden serta dengan konsep arsitektur tropis
yang mampu menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang ada pada iklim yang ada
di lokasi perancangan. Dengan mengatur orientasi pada bangunan menghadap arah
matahari serta sirkulasi pada bangunan yaitu arah selatan, penataan ruang luar dengan
membedakan area parkir kendaraan pengunjung dan pengelola, parkir bis dan parkir
perpustakaan keliling, pemilihan vegetasi peneduh pohon ketapang, pemecah angin pohon
glodokan, serta pengara sirkulasi tanaman pucuk merah. Penataan ruang dalam seperti
ruang baca diletakkan disisi selatan dan utara bangunan, diberikan void agar sisten cross
ventilasi tetap optimal. Sirkulasi pada bangunan terdapat lift , tangga dan ramp untuk
penyandang disabilitas. Material pada bangunan menggunakan material alami seperti batu
bata ekspos, roster, dinding bambu, palman palimo, andesit, kayu, lantai terasso dan
dinding panel memberikan kesal alami dan mampu meredam panas pada bangunan.
Perancangan atap bangunan menggunakan atap miring sesuai dengan arah jatuh nya air
hujan yang sudah ditentukan dengan material bitumen, penggunaan atap material solar tuff
pada void agar cahaya tetap masuk pada bangunan, green roof yang mampu menyerap air
hujan dan peredam panas, selain itu atap diberi clerestory dan ventilsi agar hawa panas
pada atap dapat dikeluarkan melalui cela ventilasi dan clerestroy. Perancangan ini
diharapkan dapat menjadi saran untuk perancangan perpustakaan yang akan mendatang
yang memperhatikan tingkat kenyamanan bagi pengguna perpustakaan serta fasilitas yang
memadai sehingga literasi di kota bengkulu meningkat.
Kata kunci : literasi, perpustakaan umum, arsitektur tropis, kota Bengkulu.