PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DALAM KONTEKS EKSPLOITASI PEREMPUAN DI WILAYAH BENGKULU

Masih maraknya perdagangan manusia telah menarik perhatian besar dari
komunitas internasional, termasuk PBB, serta negara-negara seperti Indonesia dan
khususnya wilayah bengkulu. Kejahatan tersebut mencakup berbagai bentuk
eksploitasi, termasuk eksploitasi seksual, kerja paksa, pekerja anak, dan
perdagangan organ ilegal, menjadikannya bentuk perbudakan modern. Data awal
menunjukkan terdapat 1.800 kasus perdagangan manusia yang dilaporkan antara
tahun 2020 hingga 2023 sebanyak 5 kasus untuk Wilayah Bengkulu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab, hambatan serta penanggulangan
tindak pidana perdagangan orang. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian hukum empiris dengan pendekatan non doctrinal. Analisis data
dilakukan secara kualitatif. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa, pertama faktor
orang melakukan tindak pidana perdagangan orang adalah faktor ekonomi, faktor
ekonomi adalah faktor utama dikarenakan seseorang melakukan pencurian
dikarenakan kebutuhan hidup. Kedua faktor lingkungan juga mempengaruhi
seseorang melakukan residivis pencurian, dikarenakan lingkungan sangat
mempengaruhi seseorang untuk perbuatan yang dilakukan, serta faktor pendidikan
dan pengetahuan mengenai tindak pidana perdagangan orang yang kurang.
Kemudian hambatan yang ada yaitu kurangnya sarana dan prasarana serta biaya
anggaran yg tidak mencukupi. Dari hasil penelitian ini juga upaya penanggulangan
yang dapat dilakukan berupa preventif seperti sosialisasi dan represif yaitu berupa
menerima laporan TPPO dan memberikan sanksi terhadap pelaku TPPO
Kata Kunci: Penanggulangan, Perdagangan Orang, Wilayah Bengkulu