AKTIVASI ARANG HASIL SISA PIROLISIS KULIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DENGAN H2SO4 DAN NaOH SERTA APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN METILEN BIRU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya serap arang tanpa
aktivasi, teraktivasi H2SO4 dan NaOH pada konsentrasi 2M, serta kualitas arang
(tanpa aktivasi, aktivasi asam dan aktivasi basa) sesuai Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 06-3730-1995. Arang kulit kopi robusta diaktivasi dengan aktivator
H2SO4 dan NaOH selama 24 jam. Perbedaan daya serap arang aktif kulit kopi
robusta menggunakan aktivator H2SO4, NaOH dan tanpa aktivator dengan variasi
waktu kontak 20 menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit dan 100 menit, serta dengan
variasi massa 0,02 gram, 0,04 gram, 0,06 gram, 0,08 gram, dan 0,10 gram. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa uji kadar air pada ketiga jenis arang telah memenuhi
kualitas standar menurut SNI. Kadar abu pada arang tanpa aktivasi dan teraktivasi
NaOH 2M yakni berturut-turut 11,88% dan 12,317% belum memenuhi kualitas
standar SNI sedangkan pada arang teraktivasi H2SO4 2M memiliki kadar abu
terkecil yakni 3,09% sudah memenuhi kualitas standar SNI. Hasil uji kadar zat
menguap diperoleh nilai tertinggi pada aktivator H2SO4 2M yaitu 93,67% dan nilai
terendah pada arang tanpa aktivator yaitu 79,95%. Didapatkan waktu kontak
optimum arang sebagai adsorben metilen biru pada arang teraktivasi H2SO4 yaitu
100 menit, teraktivasi NaOH 80 menit dan tanpa aktivasi 60 menit serta massa
optimum dari ketiga jenis arang diperoleh yakni 0,02 gram. Daya serap metilen biru
tertinggi terjadi pada aktivator NaOH 2M dengan waktu kontak 80 menit dan massa
0,02 gram yaitu 24,1 mg/g dan % teradorpsi sebesar 98,168% belum memenuhi
standar kualitas SNI.
Kata kunci : Arang Aktif, Kulit Kopi Robusta, Metilen Biru