ANALISIS USAHA DAN PEMASARAN KOPI BUBUK PADA UMKM RAPINDO COFFEE DI KECAMATAN KEPAHIANG KABUPATEN KEPAHIANG

Kabupaten Kepahiang tercatat sebagai Kabupaten dengan produksi kopi terbesar
pertama di Provinsi Bengkulu dengan jumlah produksi pada tahun 2020 mencapai 62,61
kg/th dari tahun sebelumnya hanya mencapai 62,49 kg/th (BPS, 2021). Kabupaten
Kepahiang juga merupakan salah satu tempat pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk
sebagai tempat usaha, salah satunya usaha kopi bubuk pada UMKM Rapindo Coffee.
UMKM Rapindo Coffee merupakan usaha menengah yang memproduksi kopi bubuk
dengan jenis Luwak Arabika, Arabika biasa, Robusta petik merah dan Robusta biasa yang
di pasarkan di perusahaan kopi Rapindo itu sendiri. Usaha ini beralamat di Jl.Banteng,
RT.05 RW.01 No.16 Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga pokok produksi dan laba perusahaan
dengan menggunakan variabel costing, mengetahui break even point, dan pemasaran
secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1). Harga pokok produksi pada usaha kopi bubuk
Rapindo Coffee per tahun yaitu sebesar Rp 1.236.632.392/th, dengan harga pokok
produksi perbungkusnya yaitu Rp 15.755,7/bks. dan Laba bersih pada usaha kopi bubuk
Rapindo Coffee yaitu sebesar Rp 4.849.201.858/th. 2).Usaha kopi bubuk Rapindo Coffee
mendapatkan total nilai volume produksi BEP (unit) sebanyak 174,4 unit dan total nilai
penjualan BEP (Rp) sebesar Rp 8.631.953,8. Artinya, pada usaha kopi bubuk Rapindo
Coffee memperoleh Laba pada tahun 2023. 3). Saluran pemasaran dan distribusi pemsaran
usaha kopi bubuk Rapindo Coffee menggunakan satu saluran yaitu produsen-konsumen,
dan distribusi pemasaran tidak menggunakan perantara atau agen dikarenakan pihak
Rapindo Coffee hanya menjual produk di toko sendiri. Jika konsumen ingin membeli
produk kopi bubuk Rapindo Coffee itu datang langsung ke toko, atau pesan terlebih dahulu
melalui WhatsApp ibu Haja Rosnawati.
Kata Kunci : Analisis Usaha, Variabel Costing, Break Even Point