UPAYA UNTUK MENDAPATKAN LEGALITAS HUKUM “SAKA LAWANG” (GULA MERAH TEBU) SEBAGAI INDIKASI GEOGRAFIS WILAYAH NAGARI LAWANG SUMATERA BARAT

Penelitian ini mengenai “Saka Lawang” (gula merah tebu) yang berasal
dari Nagari Lawang sebagai objek yang akan didaftarkan sebagai produk Indikasi
Geografis. Melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2016 Tentang Merek dan
Indikasi Geografis telah diatur dengan jelas mulai dari proses pendaftaran hingga
sanksi bagi pelanggar Indikasi Geografis, sehingga dapat dijadikan landasan untuk
mendapatkan legalitas hukum “Saka Lawang” sebagai produk Indikasi Geografis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan penyebab
“Saka Lawang” belum terdaftar sebagai Indikasi Geografis serta mengetahui
upaya untuk mendapatkan legalitas hukum “Saka Lawang” sebagai Indikasi
Geografis wilayah Nagari Lawang Sumatera Barat. Penelitian ini adalah
penelitian hukum empris. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan
sekunder yang diperoleh melalui wawancara langsung maupun studi dokumen.
Data yang diperoleh akan diolah dengan teknik editing dan sistematisasi
kemudian dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa belum terdaftarnya “Saka Lawang” sebagai Indikasi Geografis disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Indikasi
Geografis, pemerintah daerah yang tidak proaktif, kurangnya koordinasi dinas
terkait dengan produsen, belum adanya MPIG dan bentuk upaya yang dilakukan
pihak terkait untuk mendapatkan legalitas hukum “Saka Lawang” sebagai
indikasi geografis yaitu memberikan pelatihan kepada produsen, edukasi, dan
memberikan bantuan berupa barang kepada produsen “Saka Lawang”.
Kata Kunci : Legalitas Hukum, “Saka Lawang”, Indikasi Geografis