PENGARUH KEMAMPUAN, DISIPLIN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DI PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

Pada konteks sebuah organisasi pemerintahan, peran pegawai menjadi
faktor krusial yang mendorong segala kegiatan organisasional. Keberhasilan suatu
entitas organisasi sangat bergantung pada kinerja individu-individu yang menjadi
bagian dari organisasi tersebut. Sebagaimana diuraikan oleh Dessler (2002),
kinerja menjadi ukuran yang signifikan dalam menilai hasil pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi dalam suatu periode tertentu.
Kinerja juga dapat dijadikan alat perbandingan untuk mengukur prestasi kerja
yang relatif.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kemampuan kerja, disiplin
kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja ASN. Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode survei.
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data informasi dan informasi pokok
dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden pegawai ASN
di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 315 orang. Metode analisis data
digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja ASN di Bengkulu Utara. Hal ini
menandakan bahwa ASN yang memiliki kemampuan kerja yang lebih baik
cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik pula; (2) Disiplin kerja memiliki
dampak positif dan signifikan terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Bengkulu Utara. Hal ini berarti bahwa jika disiplin kerja ASN semakin
meningkat, maka kinerja yang dihasilkan juga meningkat; (3) Komitmen
organisasional memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bengkulu Utara. Hal ini berarti bahwa jika
komitmen organisasional ASN semakin meningkat, maka kinerja yang dihasilkan
juga meningkat; dan (4) Kemampuan kerja, disiplin kerja, dan komitmen
organisasional secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bengkulu Utara. Hal ini berarti jika kemampuan
kerja disiplin kerja dan komitmen organisasional ASN semakin meningkat, maka
kinerja yang dihasilkan juga meningkat.
Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat dilakukan adalah (1)
Pengembangan Kemampuan Kerja: Pemerintah daerah Bengkulu Utara dapat
mengimplementasikan program pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan kemampuan kerja ASN. Program ini harus dirancang secara
vii
viii
khusus untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan
tuntutan pekerjaan mereka; (2) Pengelolaan Budaya Kerja: Penting untuk
membangun budaya kerja yang mengedepankan nilai-nilai disiplin, tanggung
jawab, dan ketelitian di kalangan ASN. Langkah-langkah konkret seperti
penyuluhan, pengawasan, dan penghargaan atas ketaatan kerja dapat membantu
memperkuat budaya kerja yang positif; (3) Penguatan Komitmen Organisasional:
Pemerintah daerah perlu melakukan langkah-langkah untuk memotivasi ASN agar
merasa terikat dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap organisasi. Ini dapat
dilakukan melalui pendekatan yang mencakup pengakuan atas kontribusi ASN,
pembangunan jalur karier yang jelas, dan penciptaan lingkungan kerja yang
mendukung; (4) Koordinasi antar Unit Kerja: Penting untuk meningkatkan
koordinasi dan kolaborasi antar unit kerja di dalam pemerintah daerah. Hal ini
akan memastikan bahwa kebijakan dan program yang terkait dengan
pengembangan kemampuan, budaya kerja, dan komitmen organisasional dapat
diimplementasikan secara efektif dan konsisten di seluruh organisasi; dan (5)
Evaluasi dan Peninjauan Berkala: Pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi
berkala terhadap implementasi berbagai program dan kebijakan yang telah
dijalankan. Hal ini akan membantu untuk mengidentifikasi keberhasilan,
tantangan, dan peluang yang dapat dijadikan dasar untuk perbaikan dan
pengembangan lebih lanjut di masa mendatang
Kata Kunci: Kemampuan Kerja, Disiplin Kerja, Komitmen Organisasi, dan
Kinerja