KAJI EKSPERIMENTAL PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM DAN PLASTIK SEBAGAI MATERIAL PEREDAM SUARA

Sampah styrofoam dan plastik merupakan salah satu masalah lingkungan
yang serius karena sulit terurai secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk
memanfaatkan sampah tersebut sebagai material peredam suara, menawarkan
solusi inovatif bagi permasalahan ini. Material peredam suara dibuat dengan
mencampur styrofoam atau plastik dengan perekat lem fox PVAc. Uji coba
dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan tiga jenis material, yaitu
styrofoam gabus, styrofoam makanan, dan plastik gelas, yang dipotong
berukuran 20 x 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran dengan
komposisi 1:1 memberikan hasil terbaik. Styrofoam gabus memiliki nilai reduksi
bising tertinggi sebesar 15,6 dB pada frekuensi 250 Hz, sedangkan gelas plastik
mencatat nilai terendah sebesar 1,2 dB pada frekuensi 1000 Hz. Dalam variasi
ketebalan, material dengan ketebalan 3 cm menunjukkan performa terbaik, yaitu
reduksi bising sebesar 18 dB pada frekuensi 500 Hz untuk styrofoam makanan,
sementara gelas plastik mencatat nilai terendah sebesar 3,7 dB pada frekuensi
1000 Hz.Untuk kemampuan menyerap suara, styrofoam gabus pada komposisi
1:1 memiliki koefisien serapan bunyi (α) tertinggi sebesar 0,17 pada frekuensi
250 Hz, sedangkan gelas plastik memiliki nilai terendah sebesar 0,01 pada
frekuensi 1000 Hz. Pada variasi ketebalan, styrofoam gabus setebal 1 cm juga
menunjukkan nilai α tertinggi sebesar 0,17 pada frekuensi 250 Hz. Penelitian ini
membuktikan bahwa limbah styrofoam dan plastik dapat dimanfaatkan sebagai
material kedap suara yang efektif, memberikan manfaat lingkungan sekaligus
mengurangi dampak negatif limbah.
Kata Kunci: Limbah styrofoam, limbah plastik, material peredam suara, reduksi
bising, koefisien serapan bunyi, keberlanjutan lingkungan, metode
eksperimental.