STUDI KASUS PUTUSAN PERKARA NOMOR 274/Pid.Sus/2022/PN BGL MENGENAI TINDAK PIDANA NARKOTIKA

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis. Zat ini dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.. Dalam konteks hukum, penyalahgunaan narkotika dianggap
sebagai tindak kejahatan yang mengancam keselamatan fisik dan jiwa seseorang5.
Oleh karena itu, penyalahgunaan narkotika memerlukan tindakan preventif dan
rehabilitatif untuk mengatasi dampak negatifnya. Permasalahan hukum dalam
penelitian ini bagaimana cara menentukan kesalahan pelaku pada tindak pidana
narkotika pada putusan nomor register: 274/Pid.sus/2022/PN.Bgl? dan apakah
putusan nomor:274/Pid.Sus/2022/PN. Bgl telah memenuhi kepastian hukum?.
Penelitian ini merupakan penelitian normatif, dengan bahan hukum, Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009,
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2010, buku, jurnal, dan artikel
terkait. Hasil dari penelitian, bentuk kesalahan terhadap pelaku harus terlebih
dahulu dibuktikan keseluruhan unsur-unsur tindak pidana, para aparat penegak
hukum seharusnya untuk lebih cermat didalam menentukan kesalahan pelaku
melalui rumusan unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa, serta
kepastian hukum para saksi yang dihadirkan untuk mengungkapkan kesalahan
pelaku di persidangan. Selain itu para aparat juga perlu melihat fakta hukum dari
tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Selanjutnya, pentingnya kesadaran bagi
masyarakat untuk tidak menggunakan narkotika jenis apapun agar masa depan
Indonesia dapat lebih cerah untuk kedpannya.
Kata Kunci: Narkotika, Kepastian Hukum, Pembuktian, Rehabilitasi