KEANEKARAGAMAN JENIS AMFIBI ORDO ANURA PADA HABITAT SUNGAI DAN HUTAN SEKUNDER DI BLOK PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM DANAU TES KECAMATAN LEBONG SELATAN KABUPATEN LEBONG

Hutan Indonesia merupakan habitat alami yang menyimpan keanekaragaman hayati
yang tinggi baik flora maupun fauna. Indonesia memiliki fauna endemik, salah satunya
adalah amfibi dengan terbagi atas tiga bangsa (ordo) yaitu Caudata, Gymnophiona, dan
Anura. Bangsa Anura menjadi penyusun ekosistem dengan memiliki peran ekologis yaitu
sebagai komponen rantai makanan, sebagai bioindikator lingkungan, serta variabel dalam
konservasi dan peran ekonomis yaitu sebagai hewan konsumsi, hewan peliharaan, serta
bahan uji coba laboratorium. Bangsa Anura mudah dijumpai pada malam hari dan musim
penghujan yang menyebar di semua habitat daratan dan perairan. Taman Wisata Alam
Danau Tes merupakan kawasan konservasi yang memiliki karakteristik yang cocok bagi
habitat Anura, namun belum adanya informasi mengenai ordo Anura pada habitat sungai
dan hutan sekunder di Blok Pemanfaatan Taman Wisata Alam Danau Tes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan kondisi habitat
amfibi ordo Anura yang terdapat pada habitat sungai dan hutan sekunder di kawasan Blok
Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Danau Tes. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Juni-Agustus 2024 di Blok Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Danau Tes Kecamatan
Lebong Selatan Kabupaten Lebong. Pengambilan data di lapangan menggunakan metode
Visual Encounter Survey (VES) dengan kombinasi line transek.
Kekayaan jenis ordo Anura pada habitat sungai dan hutan sekunder di kawasan blok
pemanfaatan Taman Wisata Alam Danau Tes yaitu sebanyak 6 famili, 12 genus, 16 spesies,
dan 202 individu. Keanekaragaman jenis (H’) di habitat sungai sebesar 2,216 dan habitat
hutan sekunder sebesar 1,430 dengan kemerataan jenis (E) di habitat sungai sebesar 0,864
dan habitat hutan sekunder sebesar 0,798. Kesamaan komunitas pada kedua habitat sebesar
0,315 dengan peluang perjumpaan jenis ordo Anura pada lokasi penelitian sebesar 3,741
individu/jam. Kondisi lingkungan pada kedua habitat yang terdiri dari suhu udara dan
kelembaban udara yang tidak jauh berbeda