KEANEKARAGAMAN JENIS ROTAN DI DESA TAMBANG SAWAH TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT (TNKS) SPTN WILAYAH VI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU

Rotan merupakan tumbuhan yang termasuk kedalam suku Araceae (Palmae) dan
juga salah satu dari 800 suku pertumbuhan berbunga yang ada di muka bumi. Secara
ekologis, rotan tumbuh di daerah pegunungan dan dapat digunakan dengan bauk sebagai
kontruksi kursi, pengikat, maupun komponen desainnya. Rotan adalah palem berduri yang
memanjat dan juga merupakan hasil hutan bukan kayu yang terpenting di Indonesia. Rotan
dapat tumbuh pada berbagai keadaan seperti rawa, tanah kering, dataran rendah dan
pegunungan, tanah kering berpasir, tanah liat berpasir yang secara periodik digenangi air
atau sama sekali bebas dari genangan air. Jenis tanah yang dapat ditumbuhi oleh rotan
adalah alluvial (biasanya sepanjang tepi sungai), latosol dan regosol tetapi ketinggian
antara 0-2900 m.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis rotan di Taman
Nasional Kerinci Seblat Wilayah VI di Desa Tambang Sawah, Kecamatan Pinang Belapis,
Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2024 di zona pemanfaatan Taman
Nasional Kerinci Seblat Wilayah VI Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong
Provinsi Bengkulu. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah. Data yang
dikumpulkan pad penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode
pengumpulan data dilakukan menggunakan metode jelajah dengan ukuran plot 4 x 4 m,
peletakkan plot dilakukan ketika ditemukan jenis rotan. Pengamatan dilakukan pada
seluruh tanaman rotan soliter maupun berumpun. Analisis data menggunakan rumus
Keanekaragaman Spesies (H’), Struktur Populasi Rotan, Kepadatan Populasi, dan
Kemerataan Spesies.
Keanekaragaman jenis rotan pada kawasan Zona Pemanfaatan Tambang Sawah
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) SPTN Wilayah VI Kecamatan Pinang Belapis
Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu terdapat 9 jenis individu dan 4 marga yaitu:
Calamus manan Miquel, Calamus zollingeri, Calamus caesius Blume, Calamus scipionum
Loureiro, Ceratolobus subangulatus, Daemonorops didymophilla, Daemonorops
orcholepis, Daemonorops fissa Blume, Khortalsia echinometra. Indeks keanekaragaman
(H’) pada lokasi penelitian adalah 1,62. Kepadatan populasi rotan yang paling rendah
memiliki nilai 0,01. Nilai indeks kemerataan adalah 0,74. Jumlah individu rotan yang
paling banyak ditemukan pada kelas diameter kecil sebanyak 242 individu sedangkan
jumlah individu rotan yang paling sedikit terdapat pada kelas diameter sedang sebanyak 7
individu