Maliki, Achmad and Wiryono, Wiryono and Putranto, BAN (2025) SEBARAN DAN KELIMPAHAN BAMBU DI TAMAN WISATA ALAM (TWA) BUKIT KABA. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI_Achmad_Maliki_E1B919063_ FULL SCAN FORMAT - Achmad maliki.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (4MB)
Abstract
Indonesia memiliki potensi sumber daya hasil hutan baik kayu maupun non kayu
yang tersebar diseluruh hutan Indonesia yang diantaranya termasuk bambu. Bambu banyak
tumbuh di hutan sekunder dan hutan terbuka, walaupun ada diantaranya yang tumbuh di
hutan primer. Indonesia diperkirakan memiliki 157 jenis bambu yang merupakan lebih dari
10% jenis bambu di dunia. Di dunia diperkirakan 1250-1350 jenis. Di antara jenis bambu
yang tumbuh di Indonesia, 50% di antaranya merupakan bambu endemik dan lebih dari 50%
merupakan jenis bambu yang telah dimanfaatkan oleh penduduk dan sangat berpotensi untuk
dikembangkan. Bambu tergolong famili Graminae (rumput-rumputan) disebut juga Giant
Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh
secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 3-4 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan kelimpahan bambu di Taman
Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2024
di sepanjang jalur Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba pada ketinggian 1300, 1400 dan
1500 mdpl. Penelitian ini mengunakan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik jelajah atau eksplorasi di seluruh wilayah penelitian (Rugayah, dkk. 2004).
Penjelajahan akan dilakukan di jalur pendakian aspal dan jalur pendakian hutan dengan
mengikuti jalur dimulai pada ketinggian 1300, 1400 dan 1500 mdpl dibuat transek sepanjang
jalur tidak terputus dan dibagi per unit pengamtan tiap 50 meter ketinggian. Batas wilayah
pengamatan 50 meter kiri kanan dari jalur.
Hasil penelitian yang dilakukan di dua jalur pendakian, yaitu jalur hutan dan jalur
aspal, ditemukan bahwa nilai kelimpahan jenis bambu Dendrocalamus asper adalah yang
tertinggi, yaitu sebesar 0,230048. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
kelimpahan jenis bambu Gigantochloa apus sebesar 0,141286 dan Gigantochloa atter
sebesar 0,050952. Kemudian hasil sebaran bambu di TWA bukit Kaba berjumlah 3 jenis
yaitu Dendrocalamus asper berjumlah 205 rumpun, Gigantochloa apus berjumlah 217 rumpun dan
Gigantochlo aatter berjumlah 69 rumpun dengan jumlah total 491 rumpun dan total individu
8806.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Forestry |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 18 Sep 2025 08:20 |
Last Modified: | 18 Sep 2025 08:20 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25327 |