Rimadona, Firda and Catur, Wulandari and Didi, Yulistio (2025) TINDAK TUTUR PADA INTERAKSI GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII DI SMPN 5 BENGKULU TENGAH. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![SKRIPSI [thumbnail of SKRIPSI]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
FIRDA RIMADONA_(A1A020051) - Firda Rimadona.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Tindak tutur dalam pembelajaran penting karena merupakan sarana untuk
mendidik, membimbing, dan memperlancar interaksi antara guru dan
siswa. Bentuk-bentuk tindak tutur mempunyai makna-makna yang konteksnya
bertujuan untuk memahami maksud yang disampaikan oleh guru. Tujuan penelitian
ini untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi pada
interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas
VIII SMPN 5 Bengkulu Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Sumber datanya guru dan siswa kelas VIII SMPN 5
Bengkulu Tengah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan
dokumentasi. Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa tabel klasifikasi
tindak tutur berpedoman pada tabel observasi yang memuat kategori atau garis-
garis besar data penelitian dan dokumentasi berupa rekaman audio visual interaksi
guru dengan siswa di kelas. Kemudian analisis data menggunakan tahapan-tahapan
antara lain: perekaman, mencatat, memberi kode, mengelompokkan data,
menganalisis, dan menyajikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) Tindak tutur lokusi yang muncul berupa tuturan pemberitahuan. Tanpa maksud
dan tujuan dalam komunikasi tersebut, hanya untuk bercerita atau sekedar
memberitahukan; (2) Tindak tutur ilokusi ini ada 5 jenis yang diteliti antara lain
asertif, deklaratif, ekspresif, direktif, dan komisif. Adapun tindak tutur ilokusi
bentuk asertif yang dominan muncul berupa fungsi mengemukakan pendapat, pada
tindak tutur ilokusi bentuk deklaratif yang dominan muncul berupa fungsi
melarang, pada tindak tutur ilokusi bentuk ekspresif yang dominan muncul berupa
fungsi kesal, pada tindak tutur ilokusi bentuk direktif yang dominan muncul berupa
fungsi memerintah, dan pada tindak tutur ilokusi bentuk komisif yang muncul
berupa fungsi mengancam; dan (3) Tindak tutur perlokusi bertujuan mempengaruhi
lawan tutur dan berefek. Pada penelitian ini tindak tutur perlokusi yang muncul
tidak hanya berupa tuturan tetapi ada tindakan berupa gerakan anggota tubuh dari
guru sebagai isyarat yang bisa langsung dipahami oleh siswa. Bentuk-bentuk tindak
tutur dapat terlihat sesuai dengan konteks dan apa yang menjadi harapan penutur
terhadap lawan tuturnya. Artinya, sebuah kalimat tuturan dapat mengandung 1 atau
lebih tindak tutur. Hal ini muncul dari bagaimana harapan dari komunikasi yang
terjadi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Education > Department of Indonesian Language and Literature Education |
Depositing User: | Septi, M.I.Kom |
Date Deposited: | 19 Sep 2025 04:33 |
Last Modified: | 19 Sep 2025 04:33 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25343 |