REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM FILM INDONESIA MENURUT PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES

Data dari Komnas Perempuan dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tentang berbagai diskriminasi yang masih dialami perempuan Indonesia hingga saat ini, melandasi pemikiran peneliti untuk mencurigai bahwa film menjadi salah satu media penyebarluasan pesan-pesan diskriminatif terhadap perempuan. Untuk membuktikan kebenaran kecurigaan tersebut, dan mencari tahu bagaimana bentuk-bentuk diskriminasi yang direpresentasikan, peneliti melakukan penelitian terhadap film Indonesia, khususnya film Indonesia yang tayang dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berpijak pada paradigma kritis. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ialah observasi, dengan analisis semiotika Roland Barthes sebagai metode sekaligus pisau analisisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, representasi diskriminasi terhadap perempuan masih ditemukan dalam film Indonesia yang tayang selama kurun waktu 3 tahun terakhir. Bentuk-bentuk representasi diskriminasi perempuan yang ada, menyepakati bentuk diskriminasi yang masih dialami perempuan Indonesia menurut Komnas Perempuan, yakni subordinasi, marginalisasi, stereotip, beban ganda, dan kekerasan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya bentuk lain dari diskriminasi terhadap perempuan yang direpresentasikan dalam film Indonesia berupa victim blaming dan normalisasi gamophobia. Diskriminasi perempuan dalam film Indonesia direpresentasikan tidak hanya sebagai manifestasi dari ideologi patriarki yang dianut oleh laki-laki, namun didukung oleh perempuan itu sendiri yang juga menganut ideologi patriarki.
Kata-kata kunci: Representasi Diskriminasi Perempuan dalam film, Analisis
Semiotika Roland Barthes