PENGARUH SUPLEMENTASI SAKURA BLOK PLUS CACING TANAH TERHADAP KECERNAAN ADF & NDF (ACID DETERGENT FIBER & NEUTRAL DETERGENT FIBER) PADA SAPI KAUR

Sapi adalah hewan ternak terpenting dari jenis – jenis hewan ternak yang dipelihara
manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia
lainnya. Ternak sapi menghasilkan sekitar 50 % kebutuhan daging di dunia, 95 % kebutuhan
susu, dan kulitnya menghasilkan sekitar 85 % kebutuhan kulit untuk sepatu. Sapi potong
adalah salah satu genus dari famili Bovidae. Pertumbuhan industri kelapa sawit saat ini yang
mencapai 14,3 juta merupakan komoditas unggulan yang menyumbang devisa negara dan
lapangan pekerjaan paling besar di Indonesia
Penelitian ini menggunakan pelepah sawit amoniasi dan ampas tahu dan sakura blok
sebagai pakan suplemen. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Kaur
sebanyak 4 ekor dengan rataan bobot badan 150 kg, pakan konsentrat yang terdiri atas ampas
tahu, bungkil sawit, tepung gaplek. Air minum diberikan secara ad libitium. Penelitian ini
akan dilakukan selama 2 Bulan di Kandang UNIB CZALL dan Laboratorium Nutrisi Ternak
Ruminasia Univesitas Andalas Padang (UNAND)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji 4 formulasi ransum berbasis pelepah sawit
amoniasi sebagai subtitusi hijauan yang disuplementasi sakura blok plus cacing terhadap
kecernaan (ADF & NDF) Pada sapi Kaur. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBS L) dengan
4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0= Pelepah sawit amoniasi 40%
+ Ampas tahu 12% + tepung gaplek 25% + B.sawit 15% + sakura blok plus cacing tanah
8%. P1= Pelepah sawit amoniasi 40% + Ampas tahu 10% + gaplek 25% + B.sawit 15% +
sakura blok plus cacing tanah 10%. P2= Pelepah sawit amoniasi 40% + Ampas tahu 8% +
gaplek 25% + B.sawit 15% + sakura blok plus cacing tanah 12%. P3 Pelepah sawit amoniasi
40% + Ampas tahu 6% + gaplek 25% + B.sawit 15% + sakura blok plus cacing tanah 14%.
Variabel yang diamati pada penelitian ini antara lain adalah konsumsi BK, konsumsi BO,
kecernaan NDF dan kecernaan ADF. Semua data yang diperoleh dianalisa keragaman
menggunakan (ANOVA).
Hasil analisis menunjukkan bahwa Suplementasi Sakura Blok Plus Cacing Tanah
setelah dianalisis menggunakan ANOVA tidak < 0,05 yang berarti perlakuan yang diberikan
tidak berbebeda nayata pada perlakuan konsumsi BK, konsumsi BO, kecernaan NDF dan
kecernaan ADF , hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata setiap perlakuannya secara berturutturut pada variabel konsumsi BK adalah 3676,82 g/ekor, 3855,30 g/ekor, 363696,57 g/ekor,
4326,33 g/ekor., Konsumsi BO 3421,45 g/ekor, 3678,13 g/ekor, 3434,81g/ekor, 4073,58
g/ekor, kecernaan NDF adalah 60,28%, 47, 45%, 64,23%, 65,90%. Serta kecernaan ADF
adalah 30,37%, 42,34%, 34,67% dan 57,19%. Dari nilai rata-rata tersebut dapat dilihat nilai
rata-rata terbesar ada pada P2 dengan pemberian sakura blok plus cacing tanah sebesar 12%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Suplementasi
Pengaruh Sakura Blok Plus Cacing Tanah Terhadap Kecernaan ADF & NDF (Acid
Detergent Fiber & Neutral Detergent Fiber) Pada Sapi Kaur tidak berpengaruh nyata pada
konsumsi BK , konsumsi BO serta Kecernaan NDF, Kecernaan ADF tetapi diperoleh nilai
rata-rata tertinggi ada pada perlaukan P2 dengan penggunaan suplementasi sakura blok
cacing tanah dalam ransum hingga taraf 12%. Suplementasi sakura blok sebesar 12% dalam
ransum berbasis pelepah sawit dapat meningkatkan konsumsi BK, konsumsi BO, Kecernaan
NDF serta Kecernaan ADF pada ternak sapi kaur.