Apriansyah, Depis and Nadrawati, Nadrawati and Djamilah, Djamilah (2025) PATOGENISITAS CENDAWAN ENTOMOPATOGEN Beauveria bassiana (BALSAMO) VULLEMIN dan Metarhizium spp. terhadap Crocidolomia pavonana F. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI Depis FULL 11 - Defis Apriansyah.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Cendawan entomopatogen Beauveria bassiana dan Metarhizium spp.
merupakan salah satu cendawan yang sangat potensial untuk mengendalikan serangga
hama. Cendawan ini sangat efektif mengendalikan sejumlah serangga hama termasuk
serangga dari ordo Lepidoptera, Hemiptera dan Coleoptera. Penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan B. bassiana dan Metarhizium spp. yang mampu menginfeksi C. pavonana.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Hayati Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, dari Desember 2023 hingga Maret 2024. Penelitian menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan tujuh perlakuan dan tiga ulangan, masing-masing
terdiri dari 10 ekor larva C. pavonana instar tiga. Perlakuan menggunakan isolat B.
bassiana dan Metarhizium spp. dari berbagai lokasi yang ada di Bengkulu yaitu B.
bassiana dari penggerek buah kopi di Desa Batu Roto, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten
Bengkulu Utara (BbPBKoBR), B. bassiana dari tanah tanaman kubis di Desa Karang Jaya,
Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong (BbKuKj), B. bassiana dari
penggerek buah kopi di Desa Pal 100, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang
Lebong (BbPBKoPa), Metarhizium spp. dari tanah tanaman kopi di Desa Pungguk
Beringang, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang (MaKoPB), Metarhizium spp.
dari tanah tanaman jagung di Desa Tangsi Duren, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten
Kepahiang (MaJaTd), Metarhizium spp. dari tanah tanaman kopi di Desa Pagar Agung,
Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma (MaKoPa), serta kontrol tanpa perlakuan.
Konsentrasi konidia yang digunakan adalah 109
konidia/ml.
Hasil penelitian menunjukan cendawan B. bassiana dan Metarhizium spp. mampu
menginfeksi larva dengan gejala awal berupa penurunan aktivitas gerak, nafsu makan, dan
perubahan fisik larva. Mortalitas tertinggi (76,6%) didapatkan pada isolat B. Bassiana dari
penggerek buah kopi di Desa Pal 100, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang
Lebong (BbPBKoPa), diikuti oleh isolat Metarhizium spp. dari tanah tanaman kopi di Desa
Pungguk Beringang, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang (MaKoPB) (66,6%),
isolat terndah (46,6%) terdapat pada isolat Metarhizium spp. dari tanah tanaman kopi di
Desa Pagar Agung, Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma (MaKoPa), diikuti oleh B.
bassiana dari tanah tanaman kubis di Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang,
Kabupaten Rejang Lebong (BbKuKj) (26,6%). Waktu kematian larva C. pavonana
berkisar 1,71-2,96 hari dan tidak ada perbedaan yang signifikan antar isolat. Pada fase
pupa, ditemukan 3,3% pupa cacat pada perlakuan isolat Metarhizium spp. dari tanah
tanaman kopi di Desa Pagar Agung, Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma (MaKoPa).
Konsumsi makan larva juga menurun dengan mortalitas yang lebih tinggi, meskipun secara
statistik tidak terdapat perbedaan signifikan (43,13-54,23 g). Penurunan konsumsi
disebabkan oleh gangguan pencernaan akibat toksin cendawan.
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Plant Protection |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 22 Sep 2025 02:39 |
Last Modified: | 22 Sep 2025 02:39 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25538 |