PENYELESAIAN SENGKETA PENGELOLAAN LAHAN WISATA ANTARA BADAN USAHA MILIK DESA, DAN PEMILIK LAHAN, DI DESA PURWODADI, KECAMATAN BERMANI ULU KABUPATEN REJANG LEBONG

Dalam Hukum perdata semua hal terkait Perjanjian sudah dijelaskan secara
terperinci. Namun, pada kenyataannya masih banyak pihak yang tidak memahami
makna dari sebuah perjanjian, seperti permasalahan yang telah peneliti temukan,
pada objek wisata Suro Manggi yang berada di desa Purwodadi, kecamatan
Bermani Ulu, kabupaten Rejang Lebong. Para pihak yang mengikatkan diri didalam
sebuah perjanjian tidak mengetahui apa yang menjadi kewajiban mereka berkaitan
dengan hal yang telah mereka sepakati, sehingga menyebabkan terjadinya sebuah
sengketa yang berlarut-larut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana proses penyelesaian sengketa di desa Purwodadi, dan
apakah faktor penghambat penyelesaian sengketa sehingga berlarut-larut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang menemukan
suatu persoalan melalui pengamatan dimana peneliti harus melihat kealamiahan
atau naturalistik dari suatu peristiwa, kemudian mendalami suatu persoalan secara
fenomenologis, interaksi simbolik dan etnografi. Hasil penelitian dan pembahasan,
ditemukan penyelesaian perselisihan dilakukan oleh Kepala Desa yang telah sesuai
dengan amanat undang-undang, dan peraturan yang berlaku. Adapun penyebab
penyelesaian sengketa berlarut-larut karena tidak adanya kepala desa yang
memimpin desa Purwodadi tersebut dikarenakan pada saat sengketa sedang
berlangsung, kepala desa telah habis masa jabatan. Masyarakat menganggap Kepala
Camat yang pada saat itu menggantikan kepala desa yang tidak dapat
menyelesaikan permasalahan desa mereka.
Kata kunci: Desa, Sengketa, Wisata