ANALISIS STABILITAS HASIL TIGA GENOTIPE CABAI HIBRIDA BARU DI TIGA LOKASI

DRUVADA, ZETI and Dwi Wahyuni, Ganefianti and Hendri, Bustamam (2025) ANALISIS STABILITAS HASIL TIGA GENOTIPE CABAI HIBRIDA BARU DI TIGA LOKASI. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
TESIS ZETI DRUVADA (E2J022006) - Zeti Druvada.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran populer
baik di tingkat lokal maupun global, yang banyak dikonsumsi dan
dibudidayakan oleh masyarakat.. Harga produsen cabai mengalami fluktuasi
karena berhubungan dengan masa panen. Tingginya curah hujan
mengakibatkan penurunan produktivitas cabai akibat peningkatan serangan
OPT mengakibatkan harga cabai sangat tinggi. Akan tetapi terjadi fluktasi
produksi sepanjang tahun, mengakibatkan lonjakan harga yang berimbas pada
inflasi. Harga produsen cabai mengalami fluktuasi karena berhubungan dengan
masa panen. Tingginya curah hujan mengakibatkan penurunan produktivitas
cabai akibat peningkatan serangan OPT mengakibatkan harga cabai sangat
tinggi. Akan tetapi terjadi fluktasi produksi sepanjang tahun, mengakibatkan
lonjakan harga yang berimbas pada inflasi.
Upaya dalam berkontribusi pada permintaan pasar menuntut peningkatan
produksi dan kualitas cabai yang dihasilkan oleh para petani cabai. Kurang
kualitas cabai di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya
benih berkualitas, penggunaan varietas yang kurang tepat, dan ketidak
sesuaian varietas dengan kondisi lahan . Universitas Bengkulu telah berhasil
merakit genotipe cabai hibrida UNIB CH433, CH43, dan CH13 telah melewati
tahapan screening ketahanan penyakit di Laboratorium, dan Greenhouse.
Screening yang dilakukan pada genotipe tersebut menggunakan isolat
Begomovirus dengan vektor Bemisia tabaci menunjukan hasil genotipe cabai
hibrida UNIB dikategorikan sebagai genotipe agak tahan. Penelitian ini
merupakan lanjutan dari rangkaian penelitian dengan melakukan pengujian
genotipe cabai hibrida UNIB di lapangan didaerah yang endemik. Oleh karena
itu penelitian ini bertujuan, untuk menentukan genotipe cabai yang stabil di
tiga lokasi dan genotipe spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.
Penelitian dilakukan di tiga lokasi yaitu, Rejang Lebong, Kepahiang dan
Bengkulu. Pemilihan Bengkulu sebagai tempat pengujian dikarenakan
Bengkulu merupakan tempat asal perakitan genotipe cabai hibrida UNIB,
sedangkan Curup, dan Kepahiang dikenal sebagai daerah pertanian hortikultura
di Provinsi Bengkulu. Perbedaan lokasi penanam cabai hibrida UNIB
menunjukan perbedaan pertumbuhan tanaman cabai dan komponen hasil. Hal
ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti, tanah, curah hujan kelembaban,
suhu pada periode penanaman. Keberhasilan penanaman cabai tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, tetapi juga dipengaruhi genotipe. Genotipe
yang unggul biasanya memiliki sifat-sifat unggulan tertentu seperti stabil
diberbagai lokasi dan produksi yang tinggi.
Berdasarkan hasil yang diperoleh genotipe stabil ditunjukkan UNIB
CH43 dengan potensi hasil (4,3 ton/ha), genotipe CH13 relatif stabil dengan
potensi hasil yang tinggi (8,5 ton/ha). Genotipe CH433 spesifik di lokasi
Rejang Lebong dengan potensi hasil (7,6 ton/ha). Genotipe pembanding Taro
dengan potensi hasil (6,4 ton/ha) dan genotipe Lado dengan potensi hasil (6
ton/ha). Setiap genotipe yang ditanam di Bengkulu menunjukkan pertumbuhan
vii
dan hasil yan lebih baik dibandingkan dilokasi Rejang Lebong dan Kepahiang.
Cabai yang ditanam di Bengkulu memiliki keunggulan lebih pada peubah
tinggi tanaman (71.53 cm), umur berbunga (33.53 hari), umur panen (76.17
hari), bobot buah pertanaman (486,08 gr) dan jumlah buah (196.07).
Pertumbuhan dan produksi cabai di Bengkulu lebih tinggi dibandingkan di
Rejang Lebong dan Kepahiang, berhubungan erat dengan tingginya suhu dan
penyinaran matahari di Bengkulu sehingga menyebabkan stomata yang terbuka
lebih banyak dapa meningkatkan laju fotosintesis. Suhu tinggi menyebabkan
transpirasi tinggi yang berakibat kehilangan banyak air. Namun curah hujan
yang cukup selama penelitian berlangsung dapat mengimbangi air yang hilang.
Tanaman yang ditanam dilokasi Rejang Lebong juga memiliki keunggulan
seperti genotipe CH433 yang memiliki tinggi tanaman, lebar kanopi, diameter
batang, panjang buah, bobot buah pertanaman dan jumlah buah total yang lebih
tinggi dibandikan genotipe pembanding Taro dan Lado. Di lokasi Kepahiang
juga memiliki keunggulan pada peubah tinggi cabang dikotom yang lebih
tinggi dibandingkan Rejang Lebong dan Bengkulu.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Postgraduate Program > Master of Agroecotechnology
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 22 Sep 2025 08:23
Last Modified: 22 Sep 2025 08:23
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25692

Actions (login required)

View Item
View Item
Slot Gacor Mantap Hari Ini Maxwin 2025 slot gacor Slot Gacor Thailand Rekomendasi Slot Gacor Slot Pulsa Link Slot Gacor