UJI KEUNGGULAN TIGA GENOTIPE CABAI HIBRIDA BARU UNIB DI TIGA LOKASI

HABIBURAHMAN, HABIBURAHMAN and Dwi Wahyuni, Ganefianti and Mimi, Sutrawati (2025) UJI KEUNGGULAN TIGA GENOTIPE CABAI HIBRIDA BARU UNIB DI TIGA LOKASI. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
TESIS LENGKAP HABIBURAHMAN - Habi burahman.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Produksi cabai di Indonesia selama 10 tahun terakhir mampu memenuhi
kebutuhan nasional dan berkontribusi pada ekspor. Upaya memasuki pasar
internasional menuntut peningkatan kualitas cabai yang dihasilkan. Penurunan
produktivitas dan kualitas buah cabai, salah satunya, disebabkan oleh serangan
organisme pengganggu tanaman (OPT), khususnya hama dan penyakit seperti
Antraknosa, bercak daun Cercospora, daun keriting kuning, lalat buah, dan layu
Fusarium. Serangan hama dan penyakit selama ini diatasi dengan penggunaan
pestisida sintetis dalam dosis berlebih, yang berdampak pada tingginya residu
pestisida pada cabai.
Peningkatan mutu hasil cabai dapat dilakukan melalui penggunaan benih
unggul berkarakteristik tahan terhadap penyakit dan berpotensi hasil tinggi.
Universitas Bengkulu telah mengembangkan bibit unggul menggunakan tujuh galur
murni dengan karakter tetua berpotensi hasil tinggi dan tingkat ketahanan yang
baik. Genotipe cabai hibrida UNIB (CH433, CH43, dan CH13) telah melalui
tahapan skrining di laboratorium dan rumah kaca. Skrining menggunakan isolat
Begomovirus dengan vektor Bemisia tabaci menunjukkan bahwa genotipe cabai
hibrida UNIB genotipe CH433 dan CH43 sebagai genotipe tahan dan CH13
dikategorikan sebagai genotipe moderat.
Penelitian ini merupakan kelanjutan dari rangkaian penelitian sebelumnya
dengan fokus pada pengujian lapangan genotipe cabai hibrida UNIB di daerah
endemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan, komponen
hasil, serta tingkat serangan penyakit dan hama pada genotipe cabai hibrida UNIB.
Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi, yaitu Bengkulu, Curup, dan Kepahiang.
Pemilihan Bengkulu sebagai tempat pengujian disebabkan karena Bengkulu
merupakan tempat asal perakitan genotipe cabai hibrida UNIB, sementara Curup
dan Kepahiang dikenal sebagai daerah pertanian hortikultura di Provinsi Bengkulu,
sehingga kondisi lahan pertanian di daerah tersebut memiliki banyak sumber
inokulum penyakit.
Perbedaan lokasi penanaman cabai hibrida UNIB menunjukkan perbedaan
pertumbuhan tanaman cabai dan komponen hasil. Faktor lingkungan, seperti tanah,
curah hujan, kelembapan, suhu selama periode penanaman, serta jumlah inokulum
penyakit di lokasi penanaman, berperan penting dalam menentukan perbedaan
tersebut. Keberhasilan penanaman cabai tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, tetapi juga oleh genotipe. Genotipe unggul biasanya memiliki sifatsifat unggul tertentu, seperti toleransi terhadap penyakit dan cekaman lingkungan.
Pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh interaksi antara genotipe dan
lokasi meliputi tinggi tanaman, lebar daun, dan panjang daun. Pertumbuhan tinggi
tanaman genotipe CH433, CH43, dan CH13 sangat baik di Bengkulu dan tidak
berbeda nyata dengan varietas pembanding, yaitu Taro dan Lado. Di Curup,
pertumbuhan tinggi tanaman genotipe CH433 dan CH43 tidak berbeda nyata
dengan Bengkulu, tetapi genotipe CH13 hanya optimal tumbuh di Bengkulu.
Genotipe CH433 dan CH43 di Curup cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih
tinggi dan berbeda nyata dibandingkan varietas pembanding Taro dan Lado.
vi
Tinggi tanaman cabai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti curah
hujan, suhu, dan kelembapan, serta serangan patogen penyakit. Lokasi Bengkulu
memiliki kondisi lingkungan yang cukup ideal bagi pertumbuhan tanaman cabai
dan serangan penyakit yang paling sedikit. Pertumbuhan panjang dan lebar daun
genotipe CH433, CH43, dan CH13 paling lebar di Curup, sementara di Kepahiang
dan Bengkulu tidak berbeda nyata. Genotipe CH433, CH43, dan CH13 juga
berbeda nyata dengan varietas pembanding di lokasi Curup pada peubah panjang
daun. Namun, untuk lebar daun, genotipe-genotipe ini tidak berbeda nyata dan lebih
unggul dari varietas pembanding Taro dan Lado. Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan panjang dan lebar daun adalah intensitas cahaya matahari.
Lingkungan dengan intensitas cahaya matahari yang rendah membuat tanaman
beradaptasi dengan memperluas permukaan daunnya, sehingga memungkinkan
tanaman menyerap lebih banyak cahaya matahari untuk fotosintesis dan
pertumbuhan.
Kombinasi perlakuan genotipe dan lokasi menunjukkan adanya interaksi
yang signifikan terhadap komponen hasil, seperti umur panen, diameter buah, tebal
kulit buah, dan berat buah per tanaman. Genotipe CH433 memiliki umur panen
yang cepat di Curup dan Bengkulu, sementara genotipe CH43 dan CH13 hanya
memiliki umur panen cepat di Bengkulu, yang berbeda nyata dibandingkan dengan
Kepahiang dan Curup. Genotipe CH13 merupakan genotipe dengan umur panen
paling cepat dan berbeda nyata di antara genotipe cabai hibrida UNIB. Jika
dibandingkan dengan varietas pembanding, hanya Taro yang tidak berbeda nyata,
sedangkan Lado berbeda nyata dengan genotipe CH13. Perbedaan umur panen
dipengaruhi oleh faktor genetik sebesar 49,8%, serta faktor lingkungan, seperti
ketinggian tempat dan cuaca, yang berkontribusi terhadap keberadaan inokulum
penyakit dan mempengaruhi umur panen tanaman cabai.
Genotipe CH433, CH43, dan CH13 cenderung memiliki diameter buah
yang lebih panjang, dengan perbedaan tidak nyata antara lokasi Curup dan
Kepahiang. Namun, di lokasi Kepahiang, diameter buah genotipe tersebut tidak
berbeda nyata dibandingkan dengan Bengkulu. Diameter buah pada genotipe cabai
hibrida UNIB dan varietas pembanding tidak berbeda nyata satu sama lain.
Diameter buah genotipe CH433, CH43, dan CH13 di Curup lebih panjang dan
berbeda nyata dibandingkan dengan varietas pembanding Taro, namun tidak
berbeda nyata dengan varietas pembanding Lado. Di Kepahiang, genotipe-genotipe
tersebut lebih unggul dan berbeda nyata dengan varietas pembanding Taro dan
Lado. Karakteristik diameter buah cabai lebih cenderung dipengaruhi oleh faktor
genetik daripada lingkungan, dengan nilai heritabilitas diameter buah sebesar
90,6%, yang menunjukkan pengaruh kuat faktor genetik.
Tebal kulit buah cabai genotipe CH43 dan CH13 di ketiga lokasi pengujian
memiliki ketebalan kulit yang baik. Tebal kulit buah genotipe CH433 hanya baik
di lokasi Curup dan Bengkulu, namun tidak berbeda nyata di Bengkulu dan
Kepahiang. Jika dibandingkan dengan varietas pembanding di lokasi Curup,
genotipe CH433, CH43, dan CH13 cenderung lebih unggul dan berbeda nyata
dengan varietas Taro, sementara varietas Lado tidak berbeda nyata dengan ketiga
genotipe tersebut. Genotipe CH13 di Kepahiang memiliki ketebalan kulit buah yang
paling tebal dan berbeda nyata dengan genotipe CH433, CH43, serta varietas
pembanding Taro dan Lado. Di Bengkulu, ketebalan kulit buah antara varietas
pembanding dan genotipe cabai hibrida UNIB tidak berbeda nyata. Ketebalan kulit
vii
buah cabai merupakan sifat yang memiliki nilai heritabilitas rendah karena
dikendalikan oleh banyak gen, yang berarti penampilannya lebih cenderung
dipengaruhi oleh faktor lingkungan daripada faktor genetik. Tanaman cabai dengan
kondisi lingkungan yang optimal dan minim serangan patogen penyakit akan
memiliki ketebalan kulit buah yang baik.
Genotipe CH43 dan CH13 mencatat berat buah per tanaman tertinggi di
Bengkulu, masing-masing sebesar 317,71 g dan 682,39 g, dengan hasil berbeda
nyata dibandingkan berat buah di Curup dan Kepahiang. Genotipe CH433 mencatat
berat buah per tanaman tertinggi di Curup sebesar 553,95 g, yang berbeda nyata
dibandingkan hasil di lokasi lain. Berat buah per tanaman cabai hibrida UNIB pada
ketiga lokasi pengujian bersaing dengan varietas pembanding Taro dan Lado. Berat
buah per tanaman genotipe CH433 di lokasi Curup sebesar 553,95 g lebih tinggi
dan berbeda nyata dibandingkan Taro (273,37 g) dan Lado (226,88 g). Berat buah
per tanaman genotipe CH13 di lokasi Kepahiang sebesar 168,30 g melampaui Taro
(101,77 g) dan Lado (135,54 g). Genotipe CH13 di lokasi Bengkulu menghasilkan
berat buah per tanaman sebesar 682,39 g, yang lebih tinggi dibandingkan Taro
(539,73 g) dan Lado (538,49 g).
Keberadaan sumber inokulum yang melimpah berpotensi menyebabkan
serangan penyakit yang memperlambat umur panen dan menurunkan hasil
tanaman. Berat buah per tanaman sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar,
termasuk keberadaan Begomovirus dan sistem pertahanan tanaman. Lokasi Curup
mengalami tekanan penyakit tertinggi, dengan dominasi Antraknosa pada buah
cabai dan daun keriting kuning. Genotipe cabai hibrida UNIB dan varietas
pembanding di Curup menghadapi tingkat serangan kategori tinggi, sedangkan di
lokasi lain tingkat serangan berkisar antara rendah hingga sedang. Serangan
penyakit daun keriting kuning di lokasi Curup dan Kepahiang tergolong kategori
tinggi, sementara di Bengkulu tingkat serangan berada pada kategori rendah hingga
sedang. Genotipe CH433 dan CH43 di Bengkulu hanya menghadapi tingkat
serangan rendah, sedangkan genotipe CH13 berada pada kategori sedang.
Penyakit bercak daun Cercospora menyerang tanaman cabai di ketiga lokasi
pengujian dengan tingkat serangan yang tergolong rendah di semua lokasi. Hama
lalat buah menyerang tanaman cabai dengan intensitas tertinggi di lokasi Curup, di
mana semua genotipe menghadapi tingkat serangan kategori tinggi. Serangan di
Kepahiang berkisar antara kategori sedang hingga tinggi, dengan genotipe Lado
berada pada kategori tinggi. Di Bengkulu, hanya genotipe Lado yang mengalami
serangan kategori sedang, sedangkan genotipe lainnya berada pada kategori tinggi.
Penyakit layu Fusarium menyerang genotipe cabai hibrida UNIB di Curup,
Kepahiang, dan Bengkulu, namun tingkat serangan di seluruh lokasi tetap berada
pada kategori rendah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Postgraduate Program > Master of Agroecotechnology
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 22 Sep 2025 08:25
Last Modified: 22 Sep 2025 08:49
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25693

Actions (login required)

View Item
View Item
Slot Gacor Mantap Hari Ini Maxwin 2025 slot gacor Slot Gacor Thailand Rekomendasi Slot Gacor Slot Pulsa Link Slot Gacor