KARAKTERISASI DAN PENAMPILAN 5 GENOTIPE KOPI ROBUSTA UNGGUL PROVINSI BENGKULU FASE PRE-NURSERY PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KOTORAN WALET

Produktivitas kopi di Indonesia tergolong rendah, salah satu penyebabnya adalah
rendahnya kualitas benih kopi yang dibudidayakan. Fase pembibitan kopi sangat
menentukan dalam pengembangannya karena dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil
produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter dan penampilan pohon
induk lima genotipe kopi robusta unggul Provinsi Bengkulu, menentukan penampilan
terbaik benih kopi robusta lima genotipe kopi unggul Provinsi Bengkulu, menentukan
dosis terbaik pupuk kotoran walet pada pertumbuhan lima genotipe kopi unggul Provinsi
Bengkulu dan membandingkan kombinasi terbaik antara 5 genotipe kopi robusta unggul
Provinsi Bengkulu dengan berbagai macam kombinasi dosis pupuk kotoran walet.
Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2024 - Januari 2025 dengan rancangan acak
kelompok (RAK) terdiri dari dua faktor perlakuan yakni benih dari biji 5 genotipe kopi
Robusta unggul Provinsi Bengkulu (Sintaro-1, Sintaro-2, Sintaro-3, Sintaro-4, Sehasence)
dan pupuk kotoran walet ( 0 g, 150 g, 300 g dan 450 g).
Hasil temuan menunjukkan pada faktor genotipe untuk variabel jumlah sepasang
daun dan jumlah ruas batang benih yang paling tinggi pada genotipe Sintaro-3
dibandingkan dengan genotipe yang lain, sedangkan untuk panjang akar pada genotipe
Sehasence. Pemberian dosis pupuk kotoran walet pada taraf 150 g menjadi yang terbaik
dengan menghasilkan nilai tertinggi pada seluruh variabel peubah yang diamati. Kombinasi
genotipe kopi Robusta unggul Provinsi Bengkulu dengan dosis pupuk kotoran walet adalah
sama.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu. 2025, halaman)