KAJIAN PENGETAHUAN PETANI PERHUTANAN SOSIAL DALAM PEMANFAATAN TUMBUHAN PANGAN DAN OBAT LOKAL

Pemanfaatan tumbuhan pangan dan obat-obatan lokal sudah lama menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk dalam konteks
perhutanan sosial. Perhutanan sosial merupakan sebuah konsep pengelolaan hutan yang
memberikan akses legal kepada masyarakat sekitar hutan untuk memanfaatkan sumber daya
alam secara berkelanjutan baik dari segi sosial, ekonomi maupun ekologi. Program ini juga
dijalankan oleh masyarakat Desa Tebat Pulau yang bekerja sebagai petani kopi di wilayah
Perhutanan sosial, Hutan Kemasyarakatan Desa Tebat Pulau. Dimana selain sebagai petani
kopi mereka juga masih memanfaatkan tumbuhan pangan dan obat lokal untuk kebutuhan
sehari-hari mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengetahuan dan pola
pemanfaatan petani perhutanan sosial desa Tebat Pulau tentang tumbuhan pangan dan obat
lokal serta mengetahui kandungan senyawa aktif yang ada pada tumbuhan obat lokal.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2024 di Desa Tebat Pulau,
Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Data yang diambil
yaitu data informan yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan, lama tinggal di
wilayah perhutanan sosial, dan pengalaman berkebun di perhutanan sosial. Selanjutnya data
terkait pengetahuan masyarakat terkait tumbuhan pangan dan obat yang terdiri dari sumber
informasi, pola pemanfaatan, pengetahuan identifikasi tumbuhan lokal, pemanfaatan tumbuhan
pangan lokal, pemanfaatan tumbuhan obat lokal, pengetahuan tentang ekologi tumbuhan, peran
tumbuhan dalam kesehatan dan nutrisi bagi petani tersebut, transfer pengetahuan antar generasi,
sikap terhadap pelestarian tumbuhan lokal, praktik konservasi, akses terhadap informasi, kendala
dalam pemanfaatan tumbuhan lokal. Selanjutnya data terkait tumbuhan pangan yang terdiri dari
nama spesies, famili, habitus, tempat tumbuh, cara pemanenan, bagian yang dimanfaatkan, cara
pengolahan, dan cara penggunaan. Yang terakhir yaitu data tumbuhan obat yang terdiri dari
nama spesies, famili, habitus, tempat tumbuh, cara pemanenan, bagian yang dimanfaatkan, cara
pengolahan, cara penggunaan dan khasiat. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara pada
Petani Perhutanan Sosial Hutan Kemasyarakatan (HKM) Tri Setia Desa Tebat Pulau,yang
berinteraksi langsung dengan hutan lindung secara Snow Ball sampling. Data pengetahuan
masyarakat terkait tumbuhan pangan dan obat lokal di analisis menggunakan software
NVIVO setelah itu dilakukan uji fitokimia tumbuhan obat untuk mengkonfirmasi hasil
wawancara para informan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, para Petani Perhutanan Sosial Tri
Setia Desa Tebat Pulau memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai pemanfaatan
tumbuhan pangan dan obat lokal. para petani mengetahui dan memahami jenis tumbuhan
apa saja yang bisa dijadikan sebagai pangan dan obat. Selain itu para petani juga memahami
cara pemanenan, bagian yang dimanfaatkan dan proses pengolahan dari tumbuhan pangan
serta manfaat dari tumbuhan obat. Berdasarkan hasil analisis di Laboratorium Kehutanan,
tumbuhan obat yang biasa digunakan oleh para petani positif mengandung alkaloid,
flavonoid, saponin, tanin, dan steroid atau triterpenoid yang memiliki potensi farmakologis
dan efek terapeutik pada tubuh manusia.