Roza, Dian Lorenza and Emilia, Kontesa and DIMAS, DWI ARSO (2024) “TRADISI KAYIK NARI” DI KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN DITINJAU DARI HUKUM ADAT SERAWAI. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI ROZA DIAN LORENZA (B1A019453[1]_compressed_compressed (2) - ratna sudjanawati.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Penelitian tentang “Tradisi Kayik Nari” di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu
Selatan ditinjau dari Hukum Adat Serawai, Tradisi Kayik Nari menjadi bagian dari
Hukum Adat Serawai termasuk salah satu adat yang masih dilestarikan di Desa
Muara Pinang dan Desa Seginim Kecamatan Seginim namun terdapat berbagai isu
dalam upaya mempertahankan Hukum Adat menyangkut tradisi ini. Tujuan
penelitian: Untuk mengetahui kedudukan Tradisi Kayik Nari di Desa Muara Payang
dan Desa Durian Seginim di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan
ditinjau dari Hukum Adat Serawai dan peran Fungsionaris adat dalam melestarikan
Tradisi Kayik Nari dalam aspek Hukum Adat Serawai. Data terkait penelitian ini ada
didapatkan dengan metode deskriptif studi empiris. Data yang diperoleh primer
maupun sekunder di kelompokkan dan disusun secara sistematis. Selanjutnya
dianalisis secara kualitatif untuk memudahkan dalam menarik kesimpulan. Hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah; Kayik Nari menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam masyarakat adat desa muara payang dan desa durian seginim,
berfungsi sebagai sarana informasi, kontrol sosial dan keagamaan Peran fungsionaris
adat dalam melestarikan Kayik Nari yakni; menumbuhkan budaya gotong royong;
Memberikan sarana dan prasarana; Mendorong masyarakat untuk memaksimalkan
potensi budaya lokal; mengelola mulai dari sarana dan prasarana. Adapun
kesimpulan dalam skripsi ini; Kayik Nari menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dalam masyarakat adat desa muara payang dan desa durian seginim karena
merupakan bagian dari Hukum Adat Serawai, Peran fungsionaris adat dalam
melestarikan Kayik Nari adalah; menumbuhkan budaya gotong royong; Memberikan
sarana dan prasarana; Mendorong untuk memaksimalkan potensi budaya lokal;
Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah
tamahan dan solidaritas; mengelola mulai dari sarana dan prasarana. Saran dalam
penelitian ini; Pemerintah kabupaten membentuk suatu instrumen/peraturan daerah
dan harus menyediakan sarana dalam mempertahankan hukum adat menyangkut
Upacara Kayik Nari
Kata Kunci: Fungsionaris Adat, Kayik Nari
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | Irma Rohayu, S.IPust |
Date Deposited: | 23 Sep 2025 03:08 |
Last Modified: | 23 Sep 2025 03:08 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25792 |