KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR DOMBA CROSS BREED DENGAN PAKAN KOMERSIAL DISUPLEMENTASI PKC, LIMBAH JAMU, DAN KULIT KACANG HIJAU

Populasi domba di Indonesia sebagian besar terpusat di Pulau Jawa, terutama di Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang merupakan wilayah utama dalam budidaya
domba. Domba lokal di Indonesia memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap iklim
tropis, namun performa pertumbuhannya, terutama dalam hal penambahan bobot badan,
tergolong rendah. Oleh karena itu, domba cross Dorper, Texel, dan Awassi diimpor untuk
meningkatkan kualitas genetik domba lokal. Untuk memenuhi kebutuhan pakan domba
cross impor, terutama selama musim kemarau, digunakan pakan komersial, yang merupakan
pakan buatan pabrik yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. Namun, pakan ini
relatif mahal, sehingga peternak perlu mencari alternatif, seperti menggunakan limbah
pertanian seperti kulit kacang hijau dan Palm Kernel Cake (PKC), yang memiliki kandungan
protein tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan protein kasar (PK) dan serat
kasar (SK) pada domba cross breed yang disuplementasikan dengan limbah jamu, PKC 15%,
dan limbah kacang hijau berbasis pakan komersial. Rancangan percobaan pada penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5
ulangan pada setiap perlakuan. P0: Kontrol (Domba Lokal), P1: Cross Dorper, P2: Cross
Texel, P3: Cross Awassi. Variabel yang diamati adalah konsumsi protein kasar dan serat
kasar, produksi feses protein kasar dan serat kasar, dan kecernaan protein kasar dan serat
kasar. Kemudian data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), apabila terdapat perbedaan
yang nyata dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan`s Multiple Range Test (DMRT). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pada bangsa domba yang diberikan pakan
komersial disuplementasi limbah jamu dan PKC berpengaruh sangat nyata (P<0,01) pada
konsumsi total SK serta berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi total Protein Kasar
(PK). Selain itu, perlakuan ini juga berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi feses PK
dan SK, dan berpengaruh nyata juga (P<0,05) terhadap kecernaan PK dan SK, dengan nilai
kecernaan PK berkisar antara 63,0%-73,0% dan kecernaan SK berkisar antara 63,0%-79,0%.
Berdasarkan hasil penelitian Protein Kasar (PK) dan Serat Kasar (SK), disimpulkan bahwa
domba Lokal (P0) memiliki performa kecernaan terbaik dibandingkan dengan bangsa domba
cross lainnya (Dorper, Texel, dan Awassi).
(Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu 2025).