TOTAL NUTRISI YANG DAPAT DICERNA RANSUM SAPI YANG DIBERI PAKAN PELEPAH SAWIT AMONIASI, BUNGKIL INTI SAWIT, DAN LUMPUR SAWIT FERMENTASI

Limbah perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit memiliki potensi
sebagai pakan ternak yang murah dan mudah diperoleh serta tersedia dalam jumlah yang
melimpah. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi total nutrisi yang dapat dicerna pada
ransum sapi yang diberi pakan pelepah sawit amoniasi, bungkil inti sawit, dan lumpur sawit
fermentasi.
Penelitian dilaksanakan di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) selama
45 hari, pada tanggal 29 September – 12 November 2024. Penelitian menggunakan 3
perlakuan dan 3 ulangan, yaitu P1 (pakan 40% pelepah sawit segar dan 60% bungkil inti
sawit), P2 (pakan 40% pelepah sawit segar dan 60% lumpur sawit fermentasi), P3 (pakan
40% pelepah sawit amoniasi dan 60% lumpur sawit fermentasi). Variabel yang diamati yakni
total nutrisi yang dapat dicerna (TDN). Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam
(ANOVA), dan jika terdapat perbedaan yang signifikan, dilakukan uji lanjut dengan
Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan yang diberikan pada pakan P1, P2 dan P3
tidak berpengaruh nyata terhadap nilai total zat gizi dapat dicerna (p>0,05), dan memberikan
total nutrisi yang dapat dicerna berkisar 54,95±3,14% sampai 72.44±1.71%. Dapat
disimpulkan bahwa perlakuan-perlakuan yang diberikan, tidak berpengaruh nyata dan uji
statistik yang diperoleh tiap perlakuan memiliki nilai yang seragam.
(Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu,
2025)