oPENGARUH CYBERLOAFING, KONFLIK, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU

Simanjuntak, Mikhael and Nasution, Nasution (2025) oPENGARUH CYBERLOAFING, KONFLIK, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI MIKHAEL SIMANJUNTAK - Mikhael Simanjuntak.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Di kalangan tenaga kesehatan, fenomena cyberloafing, konflik kerja, dan stres
kerja merupakan kompleksitas dinamika yang secara signifikan mempengaruhi kinerja
perawat di lingkungan rumah sakit. Dalam era teknologi, perawat dapat terjebak dalam
cyberloafing, yang merujuk pada penggunaan internet untuk kegiatan non-pekerjaan
selama jam kerja, mengakibatkan berkurangnya fokus dan produktivitas, yang pada
gilirannya dapat memberikan dampak negatif pada kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan (Gajendra, 2018). Di samping itu, konflik kerja yang dihadapi oleh perawat,
terkait dengan kesulitan menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dengan tanggung jawab
pribadi, dapat meningkatkan tekanan psikologis dan emosional. Penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh cyberloafing, konflik kerja, dan stres kerja terhadap kinerja
karyawan.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kuantitatif
dengan metode survei. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data penelitian
menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden. Responden penelitian
merupakan pegawai RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu yang berjumlah 239 orang. Metode
analisis data digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Cyberloafing berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan. Artinya, semakin tinggi tingkat cyberloafing, kinerja pegawai
dalam memberikan pelayanan kesehatan akan semakin menurun; (2) Konflik kerja
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Artinya jika konflik kerja semakin tinggi,
maka kinerja karyawan akan semakin menurun; dan (3) Stres kerja berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan. Artinya, jika stres kerja semakin tinggi, maka kinerja karyawan
akan menurun.
Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
(1) Untuk mengatasi permasalahan perilaku cyberloafing di kalangan pegawai RSUD Dr.
M. Yunus Bengkulu, manajemen rumah sakit perlu memberlakukan kebijakan penggunaan
internet dan teknologi informasi yang ketat di lingkungan kerja; (2) Dalam mengelola
konflik kerja yang terjadi, manajemen RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu disarankan untuk
mengadakan pelatihan manajemen konflik dan resolusi konflik bagi pegawai secara
berkala dan (3) Untuk mengatasi masalah stres kerja yang dapat berdampak negatif pada
kinerja pegawai, manajemen RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu disarankan melakukan
penilaian beban kerja secara berkala dan menyeimbangkan beban kerja di antara pegawai.
Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diberikan saran-saran adalah:
(1) Untuk mengatasi permasalahan perilaku cyberloafing di kalangan pegawai RSUD Dr.
M. Yunus Bengkulu, manajemen rumah sakit perlu memberlakukan kebijakan penggunaan
internet dan teknologi informasi yang ketat di lingkungan kerja. Selain itu, diperlukan
pengawasan dan pemantauan terhadap aktivitas online pegawai selama jam kerja.
vii
viii
Manajemen juga dapat memberikan edukasi dan kampanye secara berkala tentang dampak
negatif cyberloafing terhadap produktivitas dan kinerja. Sebagai alternatif, rumah sakit
dapat menyediakan saluran hiburan atau refreshing yang sehat bagi pegawai selama waktu
istirahat; (2) Dalam mengelola konflik kerja yang terjadi, manajemen RSUD Dr. M. Yunus
Bengkulu disarankan untuk mengadakan pelatihan manajemen konflik dan resolusi konflik
bagi pegawai secara berkala. Selain itu, diperlukan penerapan sistem mediasi yang efektif
untuk menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah
meningkatkan komunikasi dan kerja sama tim melalui kegiatan team building, serta
memastikan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan adil di antara pegawai.
(3) Untuk mengatasi masalah stres kerja yang dapat berdampak negatif pada kinerja
pegawai, manajemen RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu disarankan melakukan penilaian
beban kerja secara berkala dan menyeimbangkan beban kerja di antara pegawai. Selain itu,
penting untuk menyediakan fasilitas konseling atau layanan psikologi bagi pegawai yang
mengalami stres kerja. Manajemen juga dapat mengadakan program pelatihan manajemen
stres dan relaksasi bagi pegawai, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif,
seperti desain ruangan yang nyaman dan kebijakan work-life balance.
Kata Kunci: Cyberloafing, Konflik, Stres Kerja dan Kinerja

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Economy > Department of Management
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 23 Sep 2025 08:45
Last Modified: 23 Sep 2025 08:45
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25925

Actions (login required)

View Item
View Item
Slot Gacor Mantap Hari Ini Maxwin 2025 slot gacor Slot Gacor Thailand Rekomendasi Slot Gacor Slot Pulsa Link Slot Gacor