ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG TANAMAN HIAS DI KOTA BENGKULU

Tanaman hortikultura menjadi bagian dari subsektor pertanian yang di
dalamnya terdiri atas sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan biofarmaka atau
yang sering dikenal sebagai tanaman obat. Produksi tanaman ini dianggap penting
bagi perekonomian nasional agar terus meningkat. Perkembangan produksi
tanaman hortikultura di Indonesia selama lima tahun belakang dimana
produksinya selalu meningkat dari kelompok buah-buahan dan tanaman hias.
Dilihat dari provinsi di Pulau Sumatera, tingkat produksi tanaman hias secara
garis besar dibawah 1%. Dimana Provinsi Bengkulu menempati posisi ke empat
paling sedikit produksi tanaman hias dalam satu tahun. Dari data tingkat produksi
tanaman hias menurut kota dan kabupaten di Provinsi Bengkulu hanya Kota
Bengkulu dengan perkembangan produksinya terbanyak selama 4 tahun terakhir.
Perkembangan produksi tanaman hias tersebut tidak lepas dari pengaruh
dibentuknya paguyuban pedagang tanaman hias di Kota Bengkulu. Jumlah
pedagang yang terdaftar sebagai anggota paguyuban berfluktuasi setiap tahunnya
dikarenakan tidak ada pemerataan dalam pembagian pekerjaan terkait penyewaan
tanaman hias antar sesama pedagang, sehingga pedagang yang tidak ikut serta
dalam paguyuban memutuskan secara mandiri memperoleh pengerjaan
penyewaan tanaman hias yang mana akan terjadi ketimpangan bagi pedagang
yang telah memiliki pelanggan tetap tentu memiliki proyek pengerjaan semakin
banyak. Dari jumlah pedagang tanaman hias di Kota Bengkulu ternyata paling
banyak berada di Kelurahan Penurunan karena menjadi pusat penjualan tanaman
hias paling banyak dibandingkan kelurahan lain. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pendapatan serta kendala yang dialami pedagang tanaman hias di
kelurhan di Kota Bengkulu.
Jenis penelitian ini ialah kualitatif deskriptif. Populasi penelitian ini ialah
pedagang tanaman hias di Kota Bengkulu berjumlah 80 pedagang dan sampel
yang diambil berjumlah 30 responden yang diambil melalui teknik insidental
sampling, dimana pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pendapatan pedagang tanaman
hias paling besar berlokasi di Penurunan dikarenakan modal awal memulai usaha
cukup besar serta memiliki pelanggan yang ramai dibandingkan lokasi lain.
Penunjang pendapatan paling besar dari usaha lain yakni dekorasi taman, namun
dari jenis barang dagangan yang laris terjual bersumber dari penjualan pupuk.
Kendala dari perkembangan usaha pembeli menginginkan harga beli yang murah,
biaya transpotasi terlalu tinggi, serta ketersediaan pupuk kandang yang susah
diperoleh saat musim hujan.
Dari hasil analisis maka disarankan untuk meningkatkan kualitas tanaman
agar harga jual tetap stabil. Selain itu juga mencari pemasok bersama dengan
viii
pedagang lain untuk mengurangi biaya transporatsi yang terlalu besar. Serta
menambah jenis barang dagangan lebih variatif untuk memperluas jangkauan
pasar.
Kata kunci: Pendapatan, Kendala, Pedagang Tanaman Hias