INFEKSI CENDAWAN ENDOFIT Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merryl) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUTU DAUN (Aphis glycines Matsumura)

Hidayati, Desriana Nur and Dwinardi, Apriyanto and Nadrawati, Nadrawati (2025) INFEKSI CENDAWAN ENDOFIT Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merryl) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUTU DAUN (Aphis glycines Matsumura). Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI DESRIANA - Desti Erlianti.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Aphis glycines Matsumura merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman
kedelai. Serangga ini memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi sehingga menyebabkan
pertumbuhan tanaman kedelai terganggu. Kerugian yang disebabkan oleh kutu daun tersebut
mencapai 58%. Kerusakan secara langsung yang disebabkan oleh A. glycines yaitu
menguning, terhambatnya pertumbuhan, daun menggulung, dan hasil panen menurun.
Kerusakan secara tidak langsung dapat menimbulkan virus mosaik atau Soybean mosaik
virus (SMV).
Pengendalian hama perlu diusahakan dengan teknologi yang ramah lingkungan,
misalnya dengan menggunakan cendawan entomopatogen, dan menghindari ketergantungan
pada penggunaan pestisida kimia. Salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan
yaitu dengan memanfaatkan cendawan entomopatogen. Cendawan entomopatogen hidup
sebagai parasit pada tubuh serangga. Pemanfaatan cendawan entomopatogen sudah banyak
dilaporkan termasuk di Indonesia. Salah satu diantaranya cendawan entomopatogen
Beauveria bassiana. Kemampuan cendawan entomopatogen B. bassiana yang cukup tinggi
dalam menginfeksi serangga hama, menjadi daya tarik bagi peneliti untuk melakukan
percobaan.
Cendawan entomopatogen, Beauveria bassiana banyak dilaporkan mampu hidup
sebagai endofit dan menginduksi ketahanan tanaman terhadap hama dan patogen. Kolonisasi
cendawan endofit yang tinggi akan berpengaruh terhadap keberadaan serangga hama.
Penelitian induksi ketahanan tanaman dengan cendawan atau bakteri endofit sudah banyak
dilakukan, akan tetapi belum banyak laporan. Peningkatan ketahanan tanaman kedelai
dengan cendawan endofit sangat diperlukan untuk memperluas pemanfaatan
cendawancendawan endofit dalam pengelolaan hama tanaman kedelai.
Penelitian ini dilakukan di dalam rumah kasa dan Laboratorium Proteksi Tanaman,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Suspensi konidia dari biakan murni B. bassiana
umur 3 minggu di aplikasikan dengan tiga metode: 1) perendaman benih, 2) penyemprotan
pada daun, dan 3) penyiraman pada media tanam, dan Kontrol (tanpa perlakuan) diatur
mengikuti rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat ulangan. Metode perendaman benih
dilakukan dengan merendam benih ke dalam suspensi B. bassiana selama 24 jam sebelum
tanam. Metode penyemprotan dan penyiraman dilakukan pada tanaman berumur 14 hari
setelah tanam (HST) dengan konsentrasi suspensi spora 10⁸ ml⁻
1 sebanyak 10 ml/tanaman.
Hasil percobaan inokulasi B. bassiana pada tanaman kedelai meniunjuukkan bahwa
cendawan tersebut mampu menginfeksi tanaman dan hidup sebagai cendawan endofit.
Meskipun demikian, pengaruhnya terhadap perkembangan poipulasi Aphis glycine tidak
konsisten, cenderung tidak berbedan nyata, kecuali pada beberapa pengamatan.
Populasi Aphis glycines pada tanaman yang diinokulasi dengan B. bassiana berbeda
nyata dibandingkan tanaman kontrol pada hanya percobaan 2 pada 17 HSI, dengan jumlah
populasi tiga kali lebih rendah. Pada percobaan 3, populasi A. glycines tidak berbeda nyata
antara perlakuan dan kontrol hingga 17 HSI, namun berbeda nyata pada 21 dan 24 HSI,
dengan jumlah populasi pada kontrol dua kali lebih tinggi. Namun, pada percobaan 1 dan 4
tidak menunjukan perbedaan yang nyata. Hasil yang diperoleh bervariasi antar percobaan,
yang kemungkinan disebabkan oleh faktor lingkungan yang belum dapat dikendalikan
sepenuhnya.
Pada penelitian ini inokulasi dengan B. bassiana tidak meningkatkan pertumbuahna
tanaman kedelai, biomasa, di atas dan di bawah tanaah tidak berbeda nyata antara tanaman
yang diinokulasi dengan B. bassiana dengan tanaman kontrol untuk keempat percobaaan
(trial).
(Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Protection
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 24 Sep 2025 01:12
Last Modified: 24 Sep 2025 01:12
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25935

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200